Kenali Penyebab Sakit Perut Berkepanjangan, PAFI Berikan Solusi Pengobatan

Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang paling sering dialami oleh remaja hingga wanita dewasa saat ini adalah sakit perut.
Kenali Penyebab Sakit Perut Berkepanjangan, PAFI Berikan Solusi Pengobatan. (Foto: Tagar/EyeEm dari Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang paling sering dialami oleh remaja hingga wanita dewasa saat ini adalah sakit perut. Sakit perut memang sering terjadi, bahkan dapat kambuh di waktu tertentu. 

Sakit perut berkepanjangan dapat menjadi tanda penyakit yang cukup serius. Salah satunya adalah asam lambung naik (GERD) bahkan sindrom iritasi usus. Prevalensi sakit perut pada wanita, terutama ketika haid berkisar 21-74%, sehingga membutuhkan pengobatan segera.

PAFI dengan alamat website https://pafitigaraksa.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berperan dalam melindungi hak-hak dan kepentingan para anggotanya sebagai tenaga profesional. Organisasi ini berupaya meningkatkan kesejahteraan ahli farmasi melalui advokasi, pembinaan karir, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan profesional.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sakit perut berkepanjangan, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit perut berkepanjangan?

Secara umum, sakit perut berkepanjangan adalah kondisi di mana seseorang mengalami rasa nyeri, tidak nyaman, atau sensasi tidak enak di area perut yang berlangsung lama, biasanya selama tiga bulan atau lebih secara terus-menerus. 

Kondisi ini juga dikenal dalam dunia medis sebagai nyeri abdomen kronis. Nyeri perut ini bisa bersifat ringan hingga berat. Lokasi nyeri bisa bervariasi, seperti di perut bagian atas, bawah, kiri, kanan, atau di seluruh perut. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit perut berkepanjangan yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya gangguan pada saluran pencernaan

Gangguan pada saluran pencernaan dapat mengakibatkan sakit perut berkepanjangan. Salah satunya adalah sindrom iritasi usus besar. IBS adalah gangguan fungsi usus yang menyebabkan nyeri perut berulang, kembung, perubahan pola buang air besar (diare, sembelit, atau keduanya). 

Penyebab pasti IBS belum diketahui, namun stres, pola makan, dan infeksi usus dapat memicu gejala. Nyeri biasanya berkurang setelah buang air besar. Selanjutnya, kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan juga dapat menyebabkan sensasi terbakar dan nyeri di ulu hati yang bisa berlangsung lama jika tidak diobati.

2. Adanya gangguan pada organ sekitar perut

Pada sebagian wanita, radang panggul mungkin bisa menjadi pemicu sakit perut berkepanjangan. Infeksi pada organ reproduksi wanita yang menyebabkan nyeri perut bawah, keputihan berbau, demam, dan gangguan menstruasi. 

Kemudian, batu empedu dan batu ginjal juga dapat terjadi. Batu yang menyumbat saluran empedu atau saluran kemih dapat menyebabkan nyeri hebat yang berulang dan berkepanjangan jika tidak segera ditangani.

3. Gangguan sistemik dan metabolik

Pada sebagian wanita, mungkin mengalami intoleransi makanan dan alergi. Kondisi seperti intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu dapat menyebabkan nyeri perut, kembung, mual, dan diare yang berlangsung lama. Hal ini dapat lebih parah akibat stres, kecemasan, depresi dapat mempengaruhi sistem saraf usus dan memperburuk atau memicu nyeri perut kronis. Kondisi ini sering disebut sebagai nyeri perut fungsional.

4. Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan sakit perut berkepanjangan adalah kondisi medis tertentu seperti infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nyeri di perut bawah, terutama pada wanita, sering disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil dan sering ingin buang air kecil.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit perut berkepanjangan?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai sakit perut berkepanjangan. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit perut berkepanjangan serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Obat pereda nyeri dan antispasmodik

Apoteker akan meresepkan parasetamol sebagai obat pereda nyeri paling efektif dalam mengobati sakit perut. Parasetamol dapat mengurangi nyeri perut ringan hingga sedang tanpa efek samping serius pada lambung. Selain itu, obat antispasmodik juga bisa diberikan. Contohnya adalah hyoscine butylbromide (dalam merek dagang Spasminal), yang bekerja dengan merelaksasi otot polos saluran pencernaan sehingga mengurangi kram dan nyeri melilit.

2. Obat pengurang asam lambung

Sebagian wanita dapat mengalami sakit perut berkepanjangan akibat asam lambung naik (GERD). Obat seperti polysilane, antasida doen, mylanta, dan promag berfungsi menetralkan asam lambung yang berlebihan sehingga mengurangi iritasi pada lambung dan kerongkongan. Untuk kasus yang lebih parah, apoteker dapat meresepkan obat inhibitor pompa proton (PPI). Obat seperti omeprazole, esomeprazole, atau lansoprazole menghambat produksi asam lambung secara efektif.

3. Antibiotik

Obat antibiotik dapat digunakan jika sakit perut berkepanjangan disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya infeksi Helicobacter pylori pada tukak lambung atau infeksi saluran kemih. Contoh antibiotik yang sering diresepkan adalah cefixime, amoksisilin, clarithromycin, atau cotrimoxazole, tergantung jenis infeksi dan sensitivitas bakteri.

4. Obat pencahar dan pelancar buang air besar

Jika sakit perut disertai sembelit kronis, obat pencahar seperti dulcolax (bisakodil), laxing, atau suplemen serat dapat membantu melancarkan BAB dan mengurangi ketegangan otot perut.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala sakit perut berkepanjangan seperti mengonsumsi air jahe hangat. Air jahe hangat mengandung gingerol dan shogaol yang memiliki efek antiinflamasi dan antispasmodik ringan, membantu mengurangi nyeri dan mual. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.

Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafitigaraksa.org melalui smartphone Anda. []

Berita terkait
Kenali Penyebab Sakit Kepala saat Hamil Muda, PAFI Berikan Informasi Pengobatan
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satunya yang sering dialami adalah sakit kepala.
Kenali Penyebab Demam pada Ibu Hamil, PAFI Berikan Informasi Pengobatan
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang sering dialami adalah demam.
Kenali Penyebab Morning Sickness saat Hamil, PAFI Berikan Informasi Pengobatan
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang sering dialami adalah morning sickness.