TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satunya yang sering dialami adalah sakit kepala. Sakit kepala merupakan penyakit paling umum yang dapat menyerang ibu hamil, terutama pada trimester pertama.
Sakit kepala dapat mengganggu aktivitas, sehingga membutuhkan pengobatan segera. Sakit kepala ini sering kambuh karena perubahan hormon, peningkatan volume darah, serta berbagai faktor lain seperti stres, kurang tidur, dehidrasi, dan perubahan kadar gula darah selama kehamilan.
PAFI dengan alamat website https://pafikarokab.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berusaha dalam meningkatkan kesehatan melalui peran ahli farmasi, termasuk distribusi obat-obatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sakit kepala saat hamil muda, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit kepala saat hamil muda?
Secara umum, sakit kepala saat hamil muda adalah keluhan yang sangat umum dialami oleh banyak ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Hal ini terjadi karena kondisi yang disebabkan oleh berbagai perubahan fisiologis serta hormonal dalam tubuh selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya demam pada ibu hamil yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormon yang drastis
Pada awal kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon estrogen dan progesteron yang sangat signifikan. Hormon-hormon ini berperan penting dalam menjaga kehamilan, namun juga menyebabkan berbagai perubahan pada sistem saraf dan pembuluh darah. Hormon estrogen menyebabkan pembuluh darah melebar (vasodilatasi), termasuk pembuluh darah di otak. Pelebaran pembuluh darah ini dapat menimbulkan tekanan dan nyeri kepala.
2. Peningkatan volume darah dan perubahan sistem peredaran darah
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat hingga 30-50% untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin yang berkembang. Peningkatan volume darah ini menyebabkan pembuluh darah, termasuk pembuluh di otak, mengalami tekanan dan pelebaran. Perubahan ini dapat memicu sakit kepala, terutama jika disertai perubahan tekanan darah.
3. Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia
Ibu hamil yang tidak makan secara teratur atau mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rendah berisiko mengalami penurunan kadar gula darah. Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Kekurangan glukosa menyebabkan otak tidak mendapat energi yang cukup dan memicu sakit kepala. Hipoglikemia juga dapat menyebabkan gejala lain seperti lemas, pusing, berkeringat, dan penglihatan kabur.
4. Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
Morning sickness yang ditandai dengan mual dan muntah sering terjadi pada trimester pertama, menyebabkan ibu hamil kehilangan banyak cairan.Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah efektif dan ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat memicu sakit kepala.Kurangnya cairan juga mengganggu fungsi otak dan metabolisme, memperparah keluhan sakit kepala.
5. Stres dan kurang tidur
Perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan, termasuk kecemasan tentang kehamilan, persiapan menjadi orang tua, atau masalah pribadi, dapat meningkatkan tingkat stres.Stres menyebabkan ketegangan otot di leher, bahu, dan kepala yang memicu sakit kepala tegang. Kurang tidur atau pola tidur yang terganggu juga memperburuk frekuensi dan intensitas sakit kepala.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit kepala saat hamil muda?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai sakit kepala saat hamil muda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sakit kepala saat hamil muda serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang paling sering direkomendasikan untuk ibu hamil, termasuk untuk mengatasi sakit kepala. Paracetamol bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase di sistem saraf pusat, sehingga mengurangi rasa nyeri dan demam. Umumnya dosis yang dianjurkan oleh apoteker adalah 500 mg hingga 1000 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, dengan maksimal 4 gram (8 tablet 500 mg) dalam 24 jam.
2. Sumatriptan
Sumatriptan merupakan obat khusus sakit kepala migrain yang berat dan tidak membaik dengan paracetamol, apoteker mungkin akan meresepkan obat golongan triptan, seperti sumatriptan. Sumatriptan termasuk obat yang relatif aman digunakan selama kehamilan. Sumatriptan biasanya diberikan dalam dosis tunggal saat serangan migrain berat.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati sakit kepala saat hamil muda adalah hidrasi yang cukup serta pijat ringan pada leher dan bahu. Teknik pijat relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot yang menjadi penyebab sakit kepala tegang selama kehamilan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikarokab.org melalui smartphone Anda. []