TAGAR.id, Jakarta - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satunya yang sering dialami adalah sariawan. Setiap bumil pasti mengalami banyak perubahan pada tubuhnya selama kehamilan. Pada dasarnya, sariawan bukan penyakit yang serius karena dapat sembuh sendiri. Meskipun demikian, sariawan masih dapat mengganggu saat makan serta berbicara. Prevalensi sariawan selama kehamilan mencapai 8-10%.
PAFI dengan alamat website https://pafikotatanjungbalai.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berusaha dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peran ahli farmasi, termasuk distribusi obat-obatan dengan harga terjangkau bagi oleh masyarakat.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi mengenai penyebab sariawan pada ibu hamil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya sariawan pada ibu hamil?
Secara umum, ada berbagai hal dapat menyebabkan sariawan pada bumil. Sariawan pada ibu hamil adalah luka kecil yang muncul di jaringan lunak dalam mulut, seperti di bibir, lidah, gusi, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut, yang biasanya berwarna putih dengan tepi merah dan menimbulkan rasa perih atau nyeri saat makan, minum, dan berbicara.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah stomatitis aftosa. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sariawan pada ibu hamil yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan hormon selama kehamilan
Saat hamil, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Perubahan hormon ini mempengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk jaringan mulut. Hormon yang meningkat dapat menyebabkan pembuluh darah di mulut menjadi lebih sensitif dan mudah meradang.
Kondisi ini membuat jaringan mulut lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi, sehingga memicu terjadinya sariawan. Selain itu, perubahan hormon juga dapat menyebabkan gusi menjadi lebih bengkak dan mudah berdarah (gingivitis kehamilan), yang berpotensi memicu luka kecil di mulut yang kemudian berkembang menjadi sariawan.
2. Morning sickness dan asam lambung
Morning sickness yang ditandai dengan mual dan muntah sering dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Saat muntah, asam lambung yang bersifat sangat asam dapat naik ke mulut dan menyebabkan iritasi pada lapisan mulut dan tenggorokan.
Paparan asam lambung ini dapat melukai jaringan mulut dan menyebabkan luka atau sariawan. Pengulangan muntah yang sering tanpa penanganan dapat memperparah kondisi mulut dan memperlambat proses penyembuhan luka sariawan.
3. Stres dan kelelahan
Kehamilan seringkali menjadi masa yang penuh tekanan fisik dan emosional. Stres yang berlebihan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi virus atau bakteri penyebab sariawan.
Selain itu, stres juga dapat memicu perubahan hormonal yang memperparah kondisi sariawan. Kelelahan dan kurang tidur yang sering dialami ibu hamil juga dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga memudahkan timbulnya sariawan.
4. Luka dan trauma pada jaringan mulut
Ibu hamil yang mengalami luka kecil di mulut, misalnya akibat menyikat gigi terlalu keras, tergigit lidah atau pipi secara tidak sengaja, atau konsumsi makanan yang keras dan tajam, dapat menyebabkan iritasi pada jaringan mulut. Luka ini bisa menjadi titik awal terbentuknya sariawan, terutama jika kondisi mulut sedang sensitif akibat perubahan hormon.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sariawan pada ibu hamil?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai sariawan yang terjadi pada bumil. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala sariawan pada ibu hamil serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Aloclair plus
Aloclair plus adalah obat yang dapat diresepkan oleh apoteker dalam bentuk gel dan spray. Obat ini dapat meredakan nyeri sariawan dan membantu proses penyembuhan luka pada rongga mulut. Cara penggunaannya cukup oleskan 1-2 tetes gel pada area sariawan, hindari kontak langsung aplikator dengan luka. Jangan menyentuh area sariawan dengan lidah selama minimal 2 menit agar terbentuk lapisan pelindung. Gunakan 3-4 kali sehari.
2. Betadine gargle
Betadine gargle adalah obat antiseptik yang membantu membunuh kuman penyebab sariawan dan mempercepat penyembuhan. Untuk penggunaannya, cukup gunakan untuk berkumur 2-3 kali sehari sesuai petunjuk. Obat ini juga aman untuk ibu hamil yang sedang mengalami sariawan.
3. Hexadol
Obat kumur seperti Hexadol yang mengandung antiseptik dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan infeksi di mulut. Namun, penggunaannya harus sesuai petunjuk dan konsultasi dari apoteker.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati sariawan pada ibu hamil adalah berkumur dengan air garam. Caranya, cukup larutkan 1 sendok teh garam dalam setengah gelas air hangat untuk berkumur beberapa kali sehari. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker, agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikotatanjungbalai.org melalui smartphone Anda.