Alasan Pelatih PSM Coret Marc Klok di Laga Piala AFC

Gelandang Marc Anthony Klok absen saat PSM Makassar menang 4-1 atas Lalenok United FC di playoff Piala AFC. Namun dia bisa dimainkan di laga kedua.
Gelandang PSM Makassar Marc Anthony Klok (tengah) tidak dimainkan saat tim menang 4-1 atas Lalenok United FC di laga pertama playoff Piala AFC. Namun dia mungkin tampil di laga kedua. (Foto: psm makassar)

Makassar - Gelandang Marc Anthony Klok terpaksa dicoret dan harus absen saat PSM Makassar menang telak 4-1 atas Lalenok United FC di laga pertama babak playoff Piala AFC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu 22 Januari 2020. Kondisi Klok yang belum sepenuhnya fit menjadi pertimbangan pelatih Bojan Hodak tak memainkan Klok. 

Hodak memang sempat mempertimbangkan Klok bakal dimainkan di laga itu. Hanya, pemain asal Belanda yang baru kembali ke Indonesia ini kemungkinkan diturunkan di babak kedua. Pasalnya, dia masih beradaptasi dan mengalami tegang otot saat berlatih di Belanda. 

Kondisinya memang sudah membaik saat pulang ke Indonesia. Namun dalam perkembangannya, Klok ternyata belum pulih 100 persen. Ini yang menjadi pertimbangan Hodak tidak membawa Klok ke Bali

Bahkan bila sudah pulih, saya tidak akan menurunkannya secara penuh. Biarlah dia memulai pertandingan dengan bermain selama 15 sampai 20 menit terakhir

"Marc Klok baru bergabung dengan kami. Dia baru dua kali menjalani latihan bersama tim. Kondisinya masih sekitar 60 hingga 70 persen sehingga belum bisa diturunkan," kata Hodak.

Absen di pertandingan pertama, Klok tidak menutup kemungkinan bakal tampil di Bogor. Pelatih Hodak tetap meminta dirinya bergabung dengan tim yang menjalani latihan di Jakarta sebagai persiapan menghadapi Lalenok United di laga kedua di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu 29 Januari 2020. 

"Kami tetap melihat kondisinya saat bergabung dengan tim di Jakarta. Apakah dia bisa melakukan latihan dengan kondisi 100 persen sudah pulih," tuturnya.

"Bahkan bila sudah pulih, saya tidak akan menurunkannya secara penuh. Biarlah dia memulai pertandingan dengan bermain selama 15 sampai 20 menit terakhir," kata pelatih asal Kroasia ini.

Menurut Hodak hal yang biasa bagi pemain bola yang butuh waktu untuk penyesuaian usai libur kompetisi. Apalagi, mereka berasal dari benua yang berbeda dengan cuaca yang berbeda pula. Saat kembali ke Indonesia, mereka pun harus melakukan perjalanan yang cukup jauh. 

Tak hanya itu, pemain masih harus saling memahami dengan rekannya yang baru bergabung. Pasalnya musim ini PSM memiliki tidak kurang tujuh pemain baru sehingga mereka harus saling memahami dan mengerti satu sama lainnya.

"Mereka harus saling memahami dan mengerti sehingga butuh waktu untuk adaptasi. Apalagi, pemain baru pulang dari libur kompetisi.  Ini normal bagi pemain yang hendak memulai pertandingan sesudah liburan," kata Hodak lagi.

Hodak juga menyambut gembira dengan kepulangan gelandang tim nasional Asnawi Mangkualam yang baru saja usai menjalani ibadah umrah. Menurutnya kehadiran Asnawi membawa angin segar bagi tim karena adanya amunisi baru menghadapi laga kedua ini. 

PSM meraih kemenangan besar di laga pertama yang membuka peluang lolos ke babak utama. Di laga kedua, mereka hanya butuh hasil imbang untuk menyingkirkan Lalenok United FC. Bahkan kalah 0-2 saja masih bisa meloloskan tim Juku Eja ke babak utama. []

Berita terkait
Ferdinand Hat-trick, PSM Tundukkan Lalenok United FC
PSM Makassar menundukkan Lalenok United FC dengan skor telak 4-1 di playoff Piala AFC. Striker Ferdinand Sinaga mencetak hat-trick di laga itu.
PSM Tetap Yakin Meski Persiapan Minim di Piala AFC
PSM Makassar hanya memiliki waktu persiapan 10 hari sebelum menghadapi Lalenok United di playoff Piala AFC. Namun PSM optimistis menang.
Klok Dicadangkan, Pluim Siap Perkuat PSM Makassar
Gelandang PSM Makassar Marc Anthony Klok dibangkucadangkan saat lawan Lalenok United FC di playoff Piala AFC. Sebaliknya Wiljan Pluim dimainkan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.