Jakarta - Semakin dewasa rasanya waktu terasa begitu cepat. Tanpa disadari, waktu sehari, sebulan, bahkan setahun terasa begitu cepat dilalui. Terlebih ketika semakin dewasa, sangat berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan ketika masih anak-anak.
Sejatinya, waktu tidaklah berjalan cepat atau lambat. Waktu yang biasa kita lalui sebenarnya sama saja, namun manusia memiliki cara yang istimewa untuk merasakan waktu.
Jika demikian, mengapa ketika dewasa waktu terasa begitu cepat? Rupanya, para ahli menemukan dua teori kuat yang dapat menjelaskan mengapa waktu terasa begitu cepat.
1. Jam Biologis Tubuh Berubah
Setiap manusia mempunyai sistem yang mengatur segala fungsi tubuh, seperti pernapasan, aliran darah, dan detak jantung. Semua sistem yang di dalam tubuh diatur dalam jam biologis yang pusat kendalinya terdapat di otak.
Pada anak-anak, jam biologisnya lebih banyak menghabiskan aktivitas fisik selama rentang waktu tertentu. Hal ini menyebabkan detak jantung dan tarikan napas lebih banyak dan cepat dibandingkan dengan orang dewasa.
Sementara itu pada orang dewasa, jam biologisnya terbilang cukuo santai, sehingga dapat merasakan waktu yang begitu cepat berlalu. Seperti, dalam semenit jantung anak berdetak sebanyak 150 kali. Sedangkan untuk orang dewasa hanya berdetak 75 kali dalam satu menit.
Oleh sebab itu, orang dewasa membutuhkan waktu 2 (dua) menit untuk mencapai jumlah detak jantung yang sama dengan waktu kamu masih kecil dulu. Maka, meskipun waktu sudah berjalan selama 2 menit, otak mengira ini masih 1 menit. Karena dahulu kamu hanya butuh waktu 1 menit untuk mencapai 150 detak jantung.
2. Semakin Terbiasa dengan Lingkungan Sekitar
Semakin terbiasa dengan lingkungan dan rutinitas sehari-hari, waktu akan terasa berjalan dengan lebih cepat, tingkat kebiasaannya akan bertambah seiring dengan usia.
Sedangkan pada masa kecil, lingkungan sekitar adalah tempat yang sangat menarik untuk mengeksplorasi dan mengetahui segala hal baru. Hidup sepertinya tidak bisa diprediksi dan Anda bebas berbuat apapun.
Namun ketika beranjak dewasa, dunia seakan begitu membosankan dengan rutinitas dan apapun yang mudah ditebak. Dunia seakan tidak menawarkan hal baru lagi, serta rutinitas berjalan seperti biasa dan berulang.
Selain itu, beragam informasi yang didapat juga sudah tidak mengejutkan lagi, karena kamu sudah belajar banyak. Seperti kamu tahu harus sekolah, mencari pekerjaan, membangun hubungan, dan lain sebagainya.
Rupanya teori ini sangat berkaitan erat dengan daya ingat dan bagaimana otak mengolah informasi yang diterima. Ketika menerima informasi baru saat kecil, otak berusaha menyimpannya lebih ekstra ke dalam memori. Hal ini cukuplah memakan waktu dan tenaga sehingga menyebabkan waktu begitu terasa lama kala itu.
Sedangkan ketika memasuki usia 20 tahunan, kamu sudah jarang menerima informasi yang benar-benar baru. Sehingga waktu yang dirasakan pun akan terasa kian cepat karena kamu sudah terbiasa menyerap informasi tersebut.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Waktu Terbaik untuk Minum Teh Hijau
- Waktu Terlarang untuk Minum Teh Hijau
- Proses Mengubah Kondisi Pandemi ke Endemi Butuh Waktu
- Model Top Cindy Crawford Seakan Menghentikan Waktu