Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Daerah (DIY) telah memutuskan untuk sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara online atau daring mulai 23 Maret sampai 31 Maret 2020. Namun, untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) akan tetap berlangsung sesuai jadwal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Bambang Wisnu Handoyo menjelaskan, UNBK tingkat SMA akan dilaksanakan selama empat hari pada 30 Maret sampai 2 April 2020. Disdikpora DIY tidak akan menunda UNBK. "UNBK (SMA) tetap berjalan sesuai jadwal," katanya, Jumat, 20 Maret 2020.
Bambang menegaskan bahwa hanya murid kelas 3 SMA saja yang berangkat ke sekolah. Sedangkan bagi yang sedang tidak ujian bisa tinggal di rumah saja. Sedangkan untuk UNBK untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Yogyakarta sudah berlangsung pada 16 Maret sampai 19 Maret 2020.
UNBK (SMA) tetap berjalan sesuai jadwal.
Dia mengakui beberapa wilayah di Indonesia menunda UNBK karena ada virus Corona (Covid-19). Kondisi di setiap daerah terkait Covid-19 berbeda-beda. Namun, Disdikpora DIY meminta setiap sekolah menjalankan standar operasional prosedur (SOP) tentang perlindungan terhadap muridnya. "Kebersihan sekolah dijaga dan mungkin dilakukan penyemportan disenfektan," katanya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, mulai 23-31 Maret 2020 murid belajar dari rumahnya masing-masing. Namun demikian, peran orang tua sangat dibutuhkan agar KBM online berjalan efektif dengan memastikan anak-anaknya di rumah untuk belajar. "Kalau belajar online berjalan efektif dan memang perlu ditambah masa belajar di rumahnya maka hal itu bisa dilakukan," ucapnya.
Ngarsa Dalem, sebutan lain Sri Sultan HB X, menegaskan jika KBM secara daring ternyata tidak berjalan efektif maka pemerintah tidak akan memperpanjang masa belajar di rumah. Oleh karena itu, diperlukan kontrol dari kebijakan tersebut, sehingga murid benar-benar belajar di rumah dan tidak bepergian kemana-mana. "Jangan sampai para murid justru jadi turis dan berwisata," katanya.
Menurut dia selama KBM secara daring guru tetap datang ke sekolah namun muridnya di rumah. Hal itu dilakukan tujuannya untuk mengurangi risiko penularan virus Corona di Yogyakarta.
Meski begitu, Sultan berharap masyarakat tidak menganggap KBM online sebagai libur sekolah. "Lho iya tapi harapan saya dengan cara itu murid betul-betul tinggal di rumah, tidak pergi ke tempat lain karena ini bukan libur, tapi belajar di rumah," kata dia. []
Baca Juga:
- Data dan Peta Sebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul
- Ritual Kejawen Tolak Bala Corona di Yogyakarta
- Kabar Baik, Balita Corona di Yogyakarta Sembuh