Jakarta - Laman TechCrunch melaporkan pendapatan Twitter dari iklan sebanyak 562 juta dolar Amerika Serikat (AS), turun sebesar 23 persen pada kuartal kedua tahun 2020 daripada periode yang sama pada tahun lalu.
Oleh sebab itu, Twitter mempertimbangkan untuk mengembangkan layanan berbayar guna mengatasi kendala pendapatan tersebut.
Dikutip dari Antara, Senin, 27 Juli 2020, Twitter menyatakan penurunan pendapatan akibat pandemi coronavirus Covid-19 dan pergolakan masyarakat sehingga pengiklan menunda kampanye mereka di platform mikroblog tersebut. Belanja iklan Twitter hanya di Amerika Serikat turun 25 persen.
CEO Twitter Jack Dorsey, kepada para investor menyatakan mereka akan menguji coba layanan berlangganan.
Di sisi lain, Dorsey merasa mendapat halangan yang cukup besar untuk mengenakan biaya layanan pada para pengguna mereka.
Dorsey memiliki pilihan untuk membuat lini baru yang akan bersifat komplementer bagi bisnis periklanan platform tersebut.
Rumor Twitter akan membaut lini berbayar mengemuka beberapa waktu lalu karena perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk platform berlangganan yang diberi kode "Gryphon".[]