Transaksi Keuangan Pengurus ACT dan Organisasi Teror Al-Qaeda Diungkap PPATK

Temuan baru PPATK menyebutkan ada dugaan pengurus ACT melakukan transaksi keuangan dengan jaringan terorisme Al-Qaeda. Pengurus juga karyawan.
Transaksi Keuangan Pengurus ACT dan Organisasi Teror Al-Qaeda Diungkap PPATK. (Foto: Tagar/ACT News)

TAGAR.id - PPATK semakin terbuka. Kalau sebelumnya menyebut ACT diduga ada kaitan dengan organisasi terlarang. Kini jelas menyebut pengurus ACT diduga melakukan transaksi keuangan dengan jaringan terorisme Al-Qaeda.

PPATK adalah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. ACT adalah Aksi Cepat Tanggap, sebuah yayasan pengelola dana umat untuk kemanusiaan.

Temuan PPATK terbaru mengungkap apa yang diduga disembunyikan ACT. 

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Senin, 4 Juli 2022, Presiden ACT Ibnu Khajar membantah ACT terkait dengan jaringan terorisme.

Kata Ibu, ACT pernah menyalurkan dana ke Suriah untuk kemanusiaan. Bukan untuk jaringan teroris.

"Kemanusiaan itu tidak boleh tanya ke siapa yang kami bantu? Kami berikan bantuan, mereka Syiah atau ISIS, karena mereka korban perang, kami sering bingung dana ke teroris dana yang ke mana," kata Ibnu.

Tapi konferensi pers PPATK, Rabu, 6 Juli 2022, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mementahkan pernyataan Ibnu Khajar itu.


Jadi beberapa transaksi dilakukan secara individual oleh para pengurus.


Ivan mengatakan transaksi keuangan dilakukan oleh pengurus ACT ke rekening yang diduga milik jaringan terorisme Al-Qaeda.

Menurut Ivan, transaksi keuangan itu dilakukan ke negara-negara berisiko tinggi dalam hal pendanaan terorisme.

"Jadi beberapa transaksi dilakukan secara individual oleh para pengurus," kata Ivan.

Kemudian, lanjutnya, "Ada juga salah satu karyawan yang melakukan selama periode dua tahun melakukan transaksi ke pengiriman dana ke negara-negara beresiko tinggi dalam hal pendanaan terorisme."

PPATK menemukan dalam periode 2018 - 2019, terjadi 17 kali transaksi yang dilakukan dengan total nilai mencapai Rp 1,7 miliar. Beberapa negara tujuan transaksi keuangan itu adalah Turki, Bosnia, Albania, dan India.

Ivan mengatakan transaksi tersebut diduga dilakukan pihak ACT secara langsung maupun tidak langsung menuju rekening yang bersangkutan.

Berdasarkan kajian dan koordinasi yang dlakukan PPATK, penerima aliran dana itu diduga salah satu pihak yang pernah ditangkap oleh Kepolisian Turki karena diduga terkait dengan jaringan Al-Qaeda.

"Ini masih diduga ya, patut diduga terindikasi yang bersangkutan menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda," ujar Ivan.

Walaupun demikian, kata Ivan, temuan tersebut masih perlu didalami lebih lanjut oleh PPATK, apakah transaksi itu memang murni tanpa tujuan terorisme atau bukan.

"Selain itu juga ada yang lain, yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas-aktivitas yang memang patut diduga melanggar ketentuan perundang-undangan," ujarnya.

Sebelumnya, PPATK telah memblokir 60 rekening milik ACT di 33 bank. Pemblokiran dilakukan untuk mencegah penerimaan donasi dari masyarakat karena izin ACT sudah dicabut oleh Kementerian Sosial. []

Berita terkait
Bara JP: Praktik Sejenis ACT Bisa Jadi Fenomena Gunung Es
Praktik sejenis ACT, di luar tampak mulia, di dalam ternyata penuh kebusukan, bisa jadi adalah fenomena gunung es. Mesti diusut tuntas - Bara JP
Pengalaman Mahfud MD Ditodong ACT Usai Khutbah Jumat di Sebuah Masjid
ACT menodong Mahfud MD agar memberikan endorsement tentang mulianya tugas ACT untuk kemanusiaan. Mahfud MD ditodong ACT usai khutbah Jumat.
Siapa di Balik ACT, Ini Orang-orang di Balik ACT yang Sedang Dikepung Kabar Miring
Orang-orang jadi kepo, siapa di balik ACT, pengelola dana umat untuk kemanusiaan tapi diduga salurkan sumbangan buat teroris. Pengurus hidup mewah.
0
Transaksi Keuangan Pengurus ACT dan Organisasi Teror Al-Qaeda Diungkap PPATK
Temuan baru PPATK menyebutkan ada dugaan pengurus ACT melakukan transaksi keuangan dengan jaringan terorisme Al-Qaeda. Pengurus juga karyawan.