Bara JP: Praktik Sejenis ACT Bisa Jadi Fenomena Gunung Es

Praktik sejenis ACT, di luar tampak mulia, di dalam ternyata penuh kebusukan, bisa jadi adalah fenomena gunung es. Mesti diusut tuntas - Bara JP
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Bara JP, Regen (paling kiri). (Foto: Tagar/Bara JP)

TAGAR.id, Jakarta - Praktik sejenis ACT atau Aksi Cepat Tanggap, yayasan pengelola dana umat untuk kemanusiaan ternyata diduga melakukan banyak penyimpangan. Perlu diusut tuntas, bisa jadi ini fenomena gunung es.

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Bara JP, Regen, dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Rabu, 6 Juli 2022. 

ACT diduga mengalirkan dana masyarakat untuk organisasi taroris. ACT juga diduga menjadi tempat pesta pora pengurusnya dengan gaji ratusan juta dan berbagai fasilitas mewah.

PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) menemukan indikasi ACT mengirimkan dana ke organisasi terlarang. PPATK kemudian melaporkan ACT ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteroris.

Dalam waktu bersamaan ACT juga sedang diselidiki Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.


Ini fenomena gunung es yang memang sudah berjalan sebelum pemerintahan sekarang.


Regen mengatakan sangat kecewa dengan apa yang diduga dilakukan ACT. Praktik yang mencemarkan nama baik para relawan yang sesungguhnya yang malah sering menggunakan uang pribadi untuk kemanusiaan.

"Saya sangat kecewa. Saya sendiri ketika ada bencana di dearah, sering turun dengan menggunakan dana pribadi," kata Regen.

Kasus ACT, kata Regen, menjadi keprihatinan di kalangan relawan.

"Kami relawan ke lokasi bencana memakai dana pribadi. Berbeda dengan ACT. Mereka menggunakan donasi masyarakat atau pihak ketiga dari dalam dan luar negeri," ujarnya.

Apalagi ketika mendengar gaji pengurus ACT yang fantastis, Rp 100 juta, ada yang Rp 250 juta, Regen melihat ACT dan relawan sesungguhnya ibarat langit dan bumi.

"Kami mendorong serius agar ACT diaudit oleh PPATK atau BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) bersama aparat penegak hukum, agar hal ini tidak terulang kembali," katanya.

Regen menilai apa yang terjadi dengan kasus ACT ini adalah fenomena gunung es.

"Ini fenomena gunung es yang memang sudah berjalan sebelum pemerintahan sekarang," katanya.

Regen mengatakan tak ingin menyalahkan siapa pun. Ia mengajak semua pihak termasuk para relawan yang benar-benar relawan untuk sama-sama mengoreksi diri.

Agar ke depannya relawan yang benar-benar relawan tidak dimanfaatkan lembaga atau yayasan sejenis ACT. []

Berita terkait
Pengalaman Mahfud MD Ditodong ACT Usai Khutbah Jumat di Sebuah Masjid
ACT menodong Mahfud MD agar memberikan endorsement tentang mulianya tugas ACT untuk kemanusiaan. Mahfud MD ditodong ACT usai khutbah Jumat.
ACT Diduga Gelapkan Dana Umat, Sufmi Dasco Minta Polri Usut Tuntas
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanggapi kasus dugaan penyelewengan dana donasi yang dilakukan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Imbas Dugaan Penyimpangan Dana Umat oleh ACT, DPR Minta Adanya Sanksi Tegas
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menanggapi tentang kasus masalah penyelewengan dana donasi yang dilakukan lembaga filantropi ACT.
0
Bara JP: Praktik Sejenis ACT Bisa Jadi Fenomena Gunung Es
Praktik sejenis ACT, di luar tampak mulia, di dalam ternyata penuh kebusukan, bisa jadi adalah fenomena gunung es. Mesti diusut tuntas - Bara JP