TKI Banyuwangi dari Yunani Dimakamkan SOP Covid-19

Pemkab Banyuwangi terpaksa melakukan pemakaman terhadap seorang TKI dari Yunani menggunakan SOP Covid-19 karena tidak diketahui riwayat penyakit.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Jenazah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Yunani asal Banyuwangi dipulangkan ke rumah duka di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo. Di tengah pandemi Covid-19, penerimaan jenazah dan pemakaman dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur Covid-19. 

Petugas ambulans dan penggali kubur juga menggunakan baju APD (Alat Pelindung Diri).

Benar ada TKI yang jenazahnya kembali dari Yunani. Tidak ada riwayat keterangan sakit apa.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono membenarkan adanya TKI yang meninggal dunia di Yunani, kemudian jenazahnya dipulangkan. Namun, dalam dokumen menyertai jenazah, tidak ada keterangan riwayat sakit diderita oleh TKI tersebut.

"Benar ada TKI yang jenazahnya kembali dari Yunani. Tidak ada riwayat keterangan sakit apa," ujarnya, Rabu 15 April 2020

Untuk itu, menurut pria yang akrab dipanggil Rio ini, pemulasaran dan pemakaman jenazah wanita berinisial S ini wajib menggunakan SOP Covid-19. Selain itu juga ada pembatasan dan pelarangan keluarga menyentuh peti jenazah.

"Jenazah tiba di rumah duka hari Rabu jam 07.00 Wib. Jenazah tetap di dalam ambulans. Prosesi penerimaan dokumen jenazah kepada keluarga dengan di dampingi pihak Kades Kedungunwungu," tambahnya.

"Persiapan petugas pengangkat jenazah sebanyak 8 orang dengan memakai APD lengkap. Dilakukan salat jenazah di luar rumah, jenazah tetap di dalam ambulance," kata Rio.

Saat pemakaman, jenazah dipindahkan ke ambulans desa oleh petugas memakai APD lengkap. Saat dipemakaman, peti jenazah diturunkan oleh petugas yg pakai APD lengkap.

Hal yang sama juga dilakukan terhadap Orang Dalam Pemantauan (OPD) yang meninggal dunia, Selasa 15 April 2020. Warga Kecamatan Rogojampi itu juga dimakamkan dengan tata cara SOP Corona. Delapan orang menggunakan APD lengkap mengubur jenazah OPD itu.

"Karena riwayat mendatangi daerah zona merah seperti Jakarta dan Bali, OPD yang meninggal dunia dimakamkan sesuai dengan SOP covid-19," pungkasnya.

Di Banyuwangi, saat ini terdapat 3 pasien positif. Pasien 01 telah sembuh. Pasien 02 meninggal dunia. Pasien 03 yang kini melakukan isolasi di Pendopo Bupati Banyuwangi.

Adapun PPD 9 orang dengan rincian empat orang dirawat RSUD Blambangan, satu orang di ruang isolasi Pendopo sejak Minggu 14 April 2020, dan empat orang isolasi mandiri di rumah. Sementara untuk ODP hingga saat ini sebanyak 585 orang.

Komunitas Hidroponik Kediri Suplai Sayuran

Komunitas Hidroponik Kota Kediri mendukung pemenuhan kebutuhan gizi para warga di wilayahnya terdampak isolasi mandiri. Isolasi mandiri dilakukan lantaran ada warganya dinyatakan positif terpapar Covid-19 atau virus Corona.

Pemenuhan gizi dilakukan dengan pemberian bantuan sayuran yang dipetik langsung dari kebun. Pemberian bantuan sayuran sudah diberikan di tiga titik lokasi terdampak Covid-19, diantaranya Perumahan Wilis, Balowerti dan Kelurahan Bujel.

Sejumlah anggota Komunitas merasa termotivasi bersemangat karena mereka secara bersama-sama bisa menghadapi virus asal dari Wuhan, China itu.

“Kami menyumbang ke Wilis, Balowerti, dan Bujel,” kata Haryanto, Bendahara Komunitas Hidroponik Kota Kediri (Kohikari).

Hariyanto berharap sumbangan ke wilayah isolasi mandiri ini diharapkan membantu meringankan beban dan juga secara nutrisi, menyuplai kebutuhan vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk kekebalan. Tubuh yang kebal akan meminimalisir terjangkitnya virus.

Bantuan berupa jenis sayuran pak choy, samhong, pagoda, sawi, dan 60-an buah mentimun dengan jumlah total sekitar 70 pax. Selain sayuran, juga ditambah lauk berupa tahu.

“Kami hanya ingin meringan beban korban dampak Virus Corona dan ingin berbagi dari hasil tanam hidroponik,” tambah Haryanto.

Sekedar diketahui jika Komunitas hidroponik di Kota Kediri ini awalnya komunitas hobi yang kemudian menjadi bisnis dan berproduksi. Menurut Haryanto, total anggotanya kurang lebih 100 orang.

Hanya sampai saat ini, belum semua yang menanam sampai produksi. Kebanyakan masih belajar untuk bertanam, dan kini beberapa sayuran masih remaja sehingga belum bisa dipanen.

“Kalau nanti sudah panen lagi, Insyaallah kegiatan ini berlanjut. Kami hanya mendoakan semoga virus corona segera berakhir,” harap Haryanto.

Sejauh ini, meski beberapa bisnis lesu karena dampak pandemik Corona, untuk bisnis sayuran hidroponik relatif tak mengalami perubahan. Produksi masih terus jalan dan permintaan tidak turun.

Dari petani hidroponik ini, ada orang yang mengambil dan disetor ke restoran. Lainnya banyak hasil panen untuk memenuhi kebutuhan anggotanya sendiri. []

Berita terkait
Pasien Positif Corona Banyuwangi Bertambah Dua
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengungkapkan salah satu pasien positif Covid-19 masuk dalam kluster Asrama Haji Surabaya.
Satu PDP di Banyuwangi Meninggal di RSUD Genteng
Kepala Dinkes Banyuwangi menyebutkan berdasarkan hasil Rapid Test menunjukkan positif Covid-19, tetapi hasil swab masih menunggu Lab di Surabaya.
Berkah Penjahit Baju Banyuwangi di Balik Covid-19
Sejumlah penjahit baju di Kabupaten Banyuwangi beralih menjadi penjahit masker dan APD untuk penangan Covid-19 yang langka di pasaran.
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.