Satu PDP di Banyuwangi Meninggal di RSUD Genteng

Kepala Dinkes Banyuwangi menyebutkan berdasarkan hasil Rapid Test menunjukkan positif Covid-19, tetapi hasil swab masih menunggu Lab di Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng Banyuwangi meninggal dunia, Kamis 9 April 2020, sekitar pukul 04.20 Wib. Pasien berusia 66 tahun tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan, yaitu diabetes. 

Pasien tersebut mulai dirawat di RSUD Genteng sejak 1 April 2020 usai dari Jember dan Lumajang.

Pada awal masuk, kami lakukan pengambilan rontgen thorax untuk melihat apakah ada masalah di paru-paru, saluran pernapasan dan ternyata ada pneumonia.

"Iya benar, Innalillahi Wa Inna Ilaihirojiun, ada satu PDP yang meninggal dunia. Laki-laki, usia 66 tahun, warga Genteng," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono kepada wartawan, Kamis, 9 April 2020.

Rio sapaan akrabnya menjelaskan sebelum dirawat di rumah sakit pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan ke Jember dan Lumajang. Kemudian tiba di Banyuwangi, mengeluhkan flu dan demam. Selanjutnya pada 1 April 2020, pasien langsung diopname.

Terhadap pasien tersebut, Pemkab Banyuwangi telah melakukan Rapid Test dan swab tenggorokan. Saat Rapid Test menunjukkan pasien reaktif atau positif. Meski demikian, untuk hasil swab masih menunggu laporan di Surabaya.

"Pada awal masuk, kami lakukan pengambilan rontgen thorax untuk melihat apakah ada masalah di paru-paru, saluran pernapasan dan ternyata ada pneumonia. Jadi saat itu langsung kita tetapkan sebagai PDP. Yang bersangkutan sudah sepuh (tua). Memiliki riwayat diabetes, ditambah pneumonia," kata Rio.

Wiji Lestariono meminta masyarakat tidak perlu berlebihan dalam menyikapi pemakaman pasien PDP, jika nanti hasilnya positif sekali.

"Virus corona itu tidak mudah ditularkan dari udara, kecuali lewat droplet atau percikan air liur. Di dalam jenazah, virus cepat mati. Apalagi kalau sudah dimakamkan virusnya juga akan segera mati dalam tanah,” tegas Rio.

Masyarakat diminta untuk tenang dan tidak panik. Terlebih lagi sampai melakukan penolakan pemakaman.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut. Semuanya sudah ada prosesnya dan sesuai dengan standar yang ditentukan. Sehingga tidak akan membahayakan bagi lingkungan sekitar," kata Wiji Lestariono.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Genteng Kurnianto mengatakan meski belum terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona, tim medis dan petugas kamar mayat RSUD Genteng, telah menerapkan prosedur standar Covid-19 dalam pemulsaran jenazah.

"Sudah kami urus semua, dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Keluarga juga telah kami pahamkan terkait proses pemulsaran dan pemakaman jenazah harus sesuai protokol. Dimakamkan di salah satu wilayah," tuturnya.

Satu Pasien Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Sementara itu, seorang pasien positif Covid-19 di Banyuwangi dinyatakan sembuh. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono membenarkan kabar tersebut.

”Iya benar, sudah diumumkan oleh Pemprov Jawa Timur. Alhamdulillah, ini menjadi kabar baik menguatkan kita semua,” ujar Rio.

Rio mengatakan, hasil swab pasien tersebut telah dinyatakan negatif dan kondisi pasien secara klinis sudah baik.

"Secara labolatoris, hasil swab sudah dinyatakan negatif. Kemudian foto thorax juga hasilnya bagus, tidak ada permasalahan di paru-paru, saluran pernapasan, jantung. Jadi secara klinis, laboratoris, dan rontgen thorax semua sudah oke,” ujarnya.

Dia menambahkan Tim Pinere (Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging) di tingkat Provinsi Jawa Timur juga telah melihat laporan pasien tersebut.

”Pasien tetap diwajibkan melakukan isolasi, menjaga jarak, konsumsi gizi seimbang, memakai masker, dan aktivitas lain yang menunjang kesehatannya. Bahkan, sebenarnya kan kita semua menerapkan gaya hidup sehat ya harus selamanya, bukan hanya saat ada wabah,” papar Rio.

Saat ini, pasien tersebut sudah dipulangkan ke rumahnya. Meski demikian pasien tetap dipantau Puskesmas dan wajib menjalankan protokol kesehatan ada. Terkait keluarga pasien, Rio menambahkan, sejak pasien dinyatakan positif, enam orang anggota keluarga langsung dilakukan protokol kesehatan, mulai isolasi hingga menjalani Rapid Test.

"Hasil Rapid Test-nya untuk keluarganya semua non reaktif atau negatif. Jadi kami mengimbau masyarakat tidak boleh memberi stigma negatif kepada pasien dan keluarganya. Virus corona bukan aib, karena itu alangkah jahat kalau kita memberi stigma buruk kepada pasien, keluarga, PDP, atau ODP. Justru mereka harus didukung,” ujarnya.

Meski satu pasien positif Covid-19 dari Banyuwangi dinyatakan sembuh, namun diharapkan masyarakat tetap mematuhi ajuran dari pemerintah. Hal itu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

"Saya berharap sekali agglar masyarakat tetap mematuhi ajuran dari pemerintah, yaitu menjaga jarak, memakai masker dan hindari kerumuman orag banyak. Agar daerah kita benar-benar terbebas dari virus corona ini," tutur Wiji Lestariono. []

Berita terkait
Update Covid-19 Jatim: Pasien Sembuh Bertambah Empat
Gubernur Jawa Timur mengapresiasi tenaga medis karena merawat dan menyembuhkan pasien positif Covid-19 sehingga terus bertambah.
Satu PDP di Kota Batu Meninggal Rapid Test Negatif
Pemkot Batu tidak hanya menanggung biaya Pemulsaran PDP yang meninggal dunia, tetapi juga menanggung seluruh perawatan.
PHDI dan MDA Bali Sepakat Batalkan Nyepi 3 Hari
Batalnya digelar Nyepi Sipeng selama tiga hari berdasarkan rapat PHDI dan MDA Bali.
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.