Banda Aceh - Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (Ipelmasra) Banda Aceh, Jabal Abdul Salam menilai pemerintah Aceh kurang serius melakukan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh.
Hal itu disampaikan setelah adanya 7 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang masuk ke PLTU 3 dan 4 Nagan Raya melalui jalur darat setelah turun di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh.
"Pemerintah Aceh kurang serius, seharusnya pemerintah melakukan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda," kata Jabal Abdul Salam dalam keterangannya kepada Tagar, Rabu, 1 April 2020 malam.
Jabal mengatakan, ke tujuh TKA tersebut masuknya melalui Bandara SIM yang kewenangannya berada di pemerintah provinsi. Tetapi ini malah Tim Gugus Tugas Covid-19 dan unsur Forkopimda Kabupaten Nagan Raya uang yang datang ke lokasi setelah memperoleh informasi dari masyarakat dan meminta pihak manajemen PLTU memulangkan para TKA itu dari Naga Raya untuk sementara waktu.
Dirinya juga mengaku kecewa dengan tidak koorperatifnya pihak PLTU Nagan Raya dalam hal penangganan pendemi ini. Sudah seharusnya untuk menghadapi permasalahan ini semua pihak termasuk PLTU Nagan Raya harus lebih andil membantu pemerintah daerah.
Pemerintah Aceh kurang serius, seharusnya pemerintah melakukan penutupan Bandara Sultan Iskandar Muda.
"Kewajiban Pemerintah Aceh melakukan Local Lockdown seperti Provinsi Papua. Karena kalau hanya membatasi pergerakan warga namun tanpa menutup jalur akses masuk ke Aceh sama halnya seperti menguras air laut dengan garpu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Jonniadi, juga menyesalkan sikap manajemen PLTU 3 dan 4 Nagan Raya dalam penerimaan tenaga kerja baru di tengah mewabahnya Covid-19.
“Kami sangat menyayangkan sikap pihak manajemen PLTU 3-4 itu, karena dalam kondisi pencegahan Covid-19 seperti ini malah melakukan penambahan TKA baru asal Cina secara diam-diam,” ucap Jonniadi dalam keterangannya, Rabu 1 April 2020.
Seharusnya, kata Jonniadi, PLTU 3-4 Nagan Raya mendukung berbagai pihak yang sedang berusaha mecegah penyebaran Covid-19 yang sedang merebak di Indonesia tidak tercuali Aceh dan khususnya Nagan Raya.
“Ini sangat kita sayangkan karena pihak PLTU 3-4 Nagan Raya dinilai tidak mau berusaha bersama-sama dalam pencegahan Covid-19 yang meresahkan saat ini, dan tidak memikirkan dampak dari masuknya TKA baru itu terhadap masyarakat kita," tutur Jonniadi.
Baca juga: Takut Corona, 7 TKA Asal Cina di Aceh Dipulangkan
Disisi lain, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Nagan Raya, Muhammad Zubir mengapresiasi langkah warga setempat karena telah bergerak cepat menolak kedatangan mereka, sehingga masalah ini terdeteksi oleh masyarakat yang kemudian adanya tindakan dari Forkopimda mengambil tindakan memulangkan para TKA itu ke Jakarta.
"Kita harus sama-sama menjaga, ini harus serius dan bukan main-main, jangan pernah anggap remeh masalah virus corona ini, jangan sampai daerah kita menjadi seperti di Italia," kata Zubir. []