Kulon Progo - Aksi kekerasan jalanan terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta pada Sabtu 1 Februari 2020 malam. Tiga orang yang keberadaan dan identitasnya hingga kini masih misterius, melakukan pembacokan sekaligus penembakan kepada warga.
Salah satu korban, Muhammad Apriadi 22 tahun, warga Krinjing Tengah, Desa Jatisarono, Kapanewon Nanggulan mengatakan, kejadian tersebut dialami saat akan pergi ke warung. Dalam perjalanannya, dia bertemu dengan Yulius Eric Eriyanto yang tengah berboncengan dengan pacarnya yang juga menjadi korban.
Di tengah obrolan, secara tiba-tiba datang tiga orang tidak dikenal yang diketahui membawa senjata tajam sejenis pedang. Tiga orang tersebut juga membawa senapan angin. Tiba-tiba ketiga orang tersebut kemudian melakukan penyerangan.
"Sesaat setelah datang, pedang yang dibawa salah satu di antara mereka kemudian diayunkan dan mengenai tangan kanan saya. Saya tutupi lukanya karena darah menetes, saya dan kemudian pulang, kemudian saya memeriksakan rumah sakit" kata Apriadi, Sabtu 1 Februaru 2020 malam.
Dia mengatakan saat menyerang, pelaku memakai penutup wajah dan helm. Mereka menggunakan sepeda motor jenis Matic.
Pedang yang dibawa salah satu di antara mereka kemudian diayunkan dan mengenai tangan kanan saya. Saya tutupi lukanya karena darah menetes.
Ternyata, aksi kekerasan tidak berhenti disitu saja. Seusai melakukan penyerangan di Krinjing, diduga pelaku yang sama juga melakukan penyerangan di daerah Grubug, Desa Jatisarono, Nanggulan.
Di lokasi ini, mereka melakukan penyerangan terhadap sejumlah orang yang akan memasang lampu penerangan jalan. Mereka diduga pelaku ini melakukan aksi brutal di pertigaan Dusun Ngemplak Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan. Kejadian ini sekitar pukul 19.30 WIB.
Di tempat ini, para pelaku berhasil melukai Marsudi 45 tahun, warga Dusun Grubuk, Kalurahan Jatisarono, Nanggulan. Korban yang akan memancing di Sungai Progo, ditendang oleh tiga orang pria berpakaian serba hitam berpenutup kepala. Tidak hanya itu, korban kemudian dibacok dengan pedang dan sempat juga ditodong senapan.
Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian Cifi Aquarius Santoso 20 tahun mengatakan, melihat kejadian tersebut saat ada motor jatuh. "Setelahnya ada yang mencoba membacok korban memakai pedang. "Awalnya saya kira cuma becanda, karena seperti gagang pancing kalau dari kejauhan," ujar cifi.
Sementara itu, Kapolsek Nanggulan, Komisaris Polisi Sudarsono, membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan dan belum memberi penjelasan lebih rinci," ujarnya. []
Baca Juga:
- Ojek Online Jadi Korban Klitih di Sleman
- Yogyakarta Bentuk Satgas Anti-Klitih
- Polda DIY Tangkap Pelaku Klitih Terlibat Narkoba