Tetap Aman Take Profit Jangka Pendek dengan 2 Cara

Investor pemula biasanya menganut investasi jangka pendek atau swing trading yang mengandalkan keberuntungan saat taking profit.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Taking profit adalah istilah yang menunjukkan waktu yang tepat bagi investor menarik keuntungan atas sahamnya setelah memutuskan dijual. Waktu taking profit sebenarnya bervariasi tergantung Anda menjalankan investasi jangka panjang atau jangka pendek.

Investor pemula biasanya menganut investasi jangka pendek atau swing trading yang mengandalkan keberuntungan saat taking profit. Cara investasi jenis ini berlangsung selama beberapa hari atau kurang dari sebulan. Namun, tidak selamanya faktor keberuntungan itu menguntungkan.

Maka, agar tetap aman saat taking profit investasi jangka pendek, Anda dapat menggunakan 2 cara, yaitu sell on strength dan candle bearish reversal, dan inilah penjelasanya.


1. Sell on strength

Menurut Galeri Saham, sell on strength kerap disingkat dengan SOS. Ini adalah aktivitas menjual sebuah saham ketika harga meningkat. Biasannya sell on strength dilakukan ketika harga bergerak naik cukup signifikan dalam waktu singkat, atau jika sebuah saham sudah rally (saham meningkat secara tajam) panjang.

Keuntungan dari sell on strength menurut Ellen May yang dilansir dari Emtrade adalah dapat mangamankan profit jika harga saham tertahan di area resisten dan mengalami penurunan.

Sementara kekurangan dari cara ini adalah adanya risiko harga saham naik di atas resisten (breakout) sehingga harus dikombinasikan dengan candle.


2. Candle bearish reversal

Dalam analisis teknikal, terdapat grafik bernama candlestick yang memiliki banyak pola. Salah satu polanya adalah candle bearish reversal. Saat harga yang tadinya meningkat kemudian berbalik arah menjadi turun merupakan pengertian dari candle bearish reversal.

Bentuknya berupa ekor atas panjang atau warna candle merah yang menandakan tekanan jual sehingga tanda harga kembali turun.

Menurut Emtrade, terdapat 4 contoh candle bearish reversal yaitu dark cloud cover, evening star doji, bearish harami, dan bearish three line strike.


  • Dark cloud cover

adalah pola pembalikan bearish dimana candle turun (biasanya hitam atau merah) dibuka di atas penutupan candle naik sebelumnya (biasanya putih atau hijau), dan kemudian ditutup di bawah titik tengah candle naik.Dark cloud cover adalah pola pembalikan bearish dimana candle turun (biasanya hitam atau merah) dibuka di atas penutupan candle naik sebelumnya (biasanya putih atau hijau), dan kemudian ditutup di bawah titik tengah candle naik.


  • Evening star doji

Evening star doji dikaitkan dengan bagian atas tren naik harga, menandakan bahwa tren naik mendekati akhir. Kebalikan dari bintang malam adalah morning star pattern, yang dipandang sebagai indikator bullish.


  • Bearish harami

Bearish harami adalah pola dua batang candle Jepang yang menunjukkan harga akan segera berbalik ke bawah. Ini merupakan kebalikan dari harami bullish.

Polanya terdiri dari candle putih panjang diikuti oleh candle hitam kecil. Harga pembukaan dan penutupan candle kedua harus berada di dalam tubuh candle pertama. Tren naik mendahului pembentukan harami bearish.


  • Bearish three line strike

Bearish three line strike membentuk pola tren menurun pada 3 candles dengan harga penutupan berada di atas harga pembukaan candle pertama. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga:

Berita terkait
Tips Jual Beli Saham di Waktu yang Tepat
Seorang investor saham harus mempunyai strategi untuk menjual dan membeli saham agar mendapatkan keuntungan.
Cara Tentukan Waktu Menjual, Membeli dan Menunda Saham!
Sejak awal tahun 2021 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami penurunan nilai jual dibanyak jenis saham. Begini caranya.
Jangan Takut Memulai Investasi Saham, Ikuti Tips Ini Agar tak Merugi
Investasi saham menjadi salah satu jalan yang bisa dipilih untuk meraih kesuksesan.
0
Alasan Harga Lahan Semakin Tinggi Setiap Tahun
Kebutuhan masyarakat akan perumahan sebagai tempat tinggal tidak akan ada habisnya.