Semarang - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah berhasil mengungkap identitas pelaku penyerangan terhadap dua anggotanya dan seorang warga yang tengah melaksanakan kegiatan susur gunung di Cemoro Kandang, Tawangmangu, Karanganyar. Pelaku diketahui bernama Karyono Widodo, 46 tahun, berasal dari Jawa Timur.
"Berdasar informasi dari Dirintel (Direktur Intelijen) Polda Jawa Timur, pelaku berasal dari sana," tutur Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto di sela penyerahan jenazah Karyono dari keluarga ke kepolisian di RS Bhayangkara Semarang, Senin, 22 Juni 2020.
Berdasar informasi dari Dirintel (Direktur Intelijen) Polda Jawa Timur, pelaku berasal dari sana.
Terungkapnya identitas tersebut setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) kepolisian mengambil sidik jari pelaku. Bersama satuan lain, intelijen, reserse kriminal dan Detasemen Khusus (Densus) 88 dilanjutkan penelusuran hingga kediaman keluarga Karyono di Madiun.
"Pertama itu dari sidik jari, itu sudah kewenangan dari DVI dan dinyatakan memang benar yang bersangkutan atas nama Karyono sesuai DNA dan sidik jari yang bersangkutan. Dan sudah dikuatkan dengan keterangan dari keluarganya, bahwa benar itu adalah yang bersangkutan," tutur dia.
Diketahui tim gabungan kepolisian dari Polda Jawa Tengah dan Jawa Timur, Minggu malam, 21 Juni 2020, mendatangi kediaman keluarga Karyono di Perumnas Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Petugas mengambil sampel darah dan rambut ibunya, Pratiwi, 70 tahun, guna diketahui DNA-nya dan dicocokkan dengan DNA pelaku.
Pratiwi sendiri selama ini tinggal bersama satu anaknya bernama Rohman Budi Santoso, 42 tahun dan menantunya atau istri Rohman. Pratiwi punya enam anak dan Karyono merupakan anak ketiga.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tak dikenal menyerang secara membabi buta dua polisi Karanganyar dan seorang warga yang tengah mengikuti kegiatan susur gunung di jalur pendakian Cemoro Kandang Gunung Lawu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Pelaku main bacok menggunakan celurit. Ia akhirnya ditembak tiga kali di bagian kaki oleh polisi lain yang berada di lokasi kegiatan susur gunung. Pelaku akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke puskesmas karena kehabisan darah.
Akibat penyerangan itu, Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Karanganganyar Komisaris Busroni dan ajudan sekaligus sopirnya, Bripda Hanif Ariyono serta warga peserta kegiatan bernama Jarot Broto Warsono mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit. []
Baca juga:
- Serang Polisi, Pemuda di Luwu Timur Dilumpuhkan
- Polisi Los Angeles Tembak Remaja Hingga Tewas
- Bandar Sabu di Bulukumba Serang Polisi dengan Badik