Jakarta - Amburadulnya penanganan pandemi Covid-19 pada Pemerintahan Presiden Jokowi menimbulkan banyak catatan hitam. Menurut Pengamat politik dari Unviersitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi salah satu menteri yang layak di-reshuffle, lantaran lamban dalam mengatasi penyebaran virus corona.
Ujang mengatakan Presiden Joko Widodo layak untuk merombak atau mereshuffle kabinet yang dinilainya sudah tidak dapat bekerja dengan baik. Pasalnya, kebijakan Pemerintah Pusat, dalam hal ini koordinasi para menteri di kabinet Indonesia Maju sering tidak sinkron satu sama lain.
Jadi reshuffle itu sebuah keniscayaan. Tapi semua kembali pada Jokowi, karena Presiden RI yang pegang kendali menteri-menteri
"Reshuffle itu harusnya dilakukan, karena koordinasi menteri dan kinerja menteri dalam menangani Corona juga sangat amburadul dan acak-acakan," kata Ujang saat dihubungi Tagar, Sabtu, 6 Juni 2020.
Baca juga: Menteri Sosial Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet Jokowi
Selain Terawan, muncul nama lain, yakni Menteri Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga sempat merangkap jabatan menjadi Menteri Perhubungan Ad Interim ketika Budi Karya Sumadi dirawat karena terinfeksi Covid-19.
Dia mencontohkan ketika ada kebijakan pelarangan mudik oleh Jokowi, namun Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan saat itu tetap memperbolehkan kegiatan pulang kampung.
Ujang menambahkan, reshuffle kabinet merupakan hal yang wajar dalam pemerintahan jika menteri dinilai kurang cakap dalam menelurkan kebijakan. Namun, menurutnya keputusan tersebut kembali ke tangan Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif soal itu.
"Jadi reshuffle itu sebuah keniscayaan. Tapi semua kembali pada Jokowi, karena Presiden RI yang pegang kendali menteri-menteri," ujarnya.
Direktur Indonesia Poltical Review itu menjelaskan dalam melakukan restrukturisasi kabinet ada parameter yang dijadikan acuan. Dia mencontohkan performa menteri dalam manangani pandemi Covid-19 menunjukkan ketidakmampuan para pembantu presiden sangat kentara.
"Reshuflle itu kan ada parameternya. Ada ukurannya. Jika dilihat dari ukuran kinerja menteri-menteri di tengah pandemi, banyak yang gagap dan tak bekerja dengan baik," tuturnya lagi.
Baca juga: Berembus Reshuffle Menteri, Moeldoko: Itu Hak Beliau
Ujang menilai new normal adalah waktu yang tepat untuk segera melakukan reshuffle kabinet. Menteri yang paling pantas dibuang adalah mereka yang kerap memunculkan kebijakan yang membingungkan masyarakat, serta mereka yang menimbulkan dampak buruk selama pandemi.
"Saat new normal berlaku waktu yang tepat. Seperti Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Ketenagakerjaan, karena banyak pemutusan hubungan kerja (PHK), Menteri Sosial, dan menteri-menteri di tim ekonomi," tuturnya.
Berikut adalah nama menteri kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang layak untuk direshuffle menurut Ujang Komarudin:
- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
- Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.
- Menteri Sosial Juliari Batubara.
- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto.
- Menteri Keuangan Sri Mulyani.
- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita.
- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki. []