Menteri Sosial Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menanggapi dingin kabar mengenai rencana reshuffle dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju Jokowi.
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma\'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menanggapi dingin kabar tentang adanya rencana reshuffle dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Ia menyebut masih fokus bekerja sebagai pembantu Presiden Joko Widodo di periode 2019-2024.

"Reshuflle-reshuffle yang menurut saya kita bekerja saja dengan sesuai dengan fungsinya, kita enggak pernah cari-cari tahu juga soal reshuffle seperti ini, yang disebut-sebut. Enggak pernah dibahas," kata Juliari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.

Juliari mengaku sejauh ini yang bisa menilai kinerja para menteri hanya Peesiden. Ia sendiri mengaku tak bisa mengukur bagaimana kinerjanya selama ini.

"Ya presiden yang menilai saya, dan kinerja saya yang menilai presiden. Dan selama kita bekerja sesuai profesional kita, dan juga sesuai dengan tugas dan fungsi kita ya nanti penilainnya biar presiden yang menilai," ucap dia.

Menteri JokowiKabinet Indonesia Maju

Isu adanya rencana reshuffle berembus setelah Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan para influencer atau buzzer di Istana Bogor pekan lalu. Keterangan diluncurkan seorang buzzer pendukung Jokowi, Dede Budhyarto, mencuit di Twitter tentang isu reshuffle bagi menteri yang dianggap tak mampu kerja.

Namun, Presiden Jokowi menjawab isu resuffle Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang kencang berhembus. Jokowi membantah adanya rencana perombakan jajarannya yang baru dilantik pada 23 Oktober 2019 lalu.

Melalui Juru bicara (jubir) Presiden, Fadjroel Rachman, disebutkan bahwa Jokowi meminta agar para Menterinya bisa dimaafkan. Fadjroel menuturkan, menurut Jokowi, jajarannya masih membutuhkan penyesuaian.

"Menjawab pertanyaan tentang kinerja menteri, Presiden Joko Widodo menyatakan, 'Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu'," kata Fadjroel dalam pernyataan tertulisnya, Minggu, 23 Februari 2020.

Selain itu, Fadjroel menyebut bahwa Presiden Jokowi dalam silaturahmi dengan pegiat media sosial di Istana Bogor, 18 Februari 2020 lalu, sempat menyebut tidak ada rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Semua anggota kabinet diperintahkan untuk fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi.

"Namun, Presiden juga menegaskan agar tujuan Indonesia sentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat tercapai," ujar dia. []

Berita terkait
Menteri Kabinet Jokowi Dirombak, Moeldoko Bersuara
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko angkat suara terkait menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf bakal dirombak.
Mahfud MD Jawab Soal Retaknya Kabinet Indonesia Maju
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menepis keretakan Kabinet Indonesia Maju, antara dia dan Moeldoko
Gebrakan Menteri Kabinet Jokowi Dua Bulan Kerja
Gebrakan menteri kabinet Jokowi yang hampir memasuki dua bulan kerja membuahkan hasil, dan diharapkan ke depan dapat memajukan Indonesia.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.