Tegal Jadi Sentra Bibit Bawang Putih Nasional

Hasil panen disiapkan untuk memenuhi kebutuhan bibit nasional sehingga produksi bisa meningkat dan impor bisa dikurangi.
Sejumlah pejabat Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Tegal memanen bawang putih bersama petani di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Minggu 1 September 2019. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kembali memasuki masa panen bawang putih. Hasil panen disiapkan untuk memenuhi kebutuhan bibit nasional sehingga produksi bisa meningkat dan impor bisa dikurangi.

Panen secara simbolis dilakukan di lahan seluas 150 meter persegi di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Minggu 1 September siang.

Lahan tersebut merupakan sebagian kecil dari ‎lahan total seluas sekitar 120 hektare di Kecamatan Bojong dan Bumijawa yang saat ini ditanami bawang putih. Penanaman dilakukan dengan dukungan penyediaan dan pengembangan bibit dari Bank Indonesia sejak 2015.

"Bank Indonesia menaruh perhatian sekali pada bawang putih. Ini usaha yang sangat penting untuk mengurangi impor dengan memproduksi sendiri. Harapan ke depan bisa terbebas dari impor dan kesejahteraan petani juga akan meningkat," kata Deputi Gubernur BI, Sugeng di sela panen.

Menurut dia, bawang putih memang bukan merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi. Namun produksinya yang belum memenuhi kebutuhan nasional berpotensi menaikan inflasi.

"Inflasi bawang putih memang kecil, tapi kalau terjadi kelangkaan bisa menaikan inflasi sangat tinggi‎. Makanya kita akan memberikan suport terus," ujarnya.

PJ Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Muhammad Taufik Amrozy, mengatakan, tanaman bawang putih di Desa Tuwel perlahan mulai bangkit kembali setelah sempat terpuruk karena masuknya bawang putih impor.

"‎Sejak Juni 2015 BI melakukan pengembangan dan mendorong petani untuk kembali menanam bawang putih. Dari awalnya luasan lahan yang ditanami 3.000 meter persegi, saat ini sudah bertambah menjadi sekitar 500 hektare. 120 hektare di antaranya di-support BI," paparnya.

Ke depan luasan lahan yang ditanami diharapkan bisa terus bertambah sehingga bibit yang dihasilkan juga bisa lebih banyak lagi

‎Taufik menyebut, panen yang dihasilkan dari luasan lahan tersebut mencapai 22,3 ton per hektare. Hasil panen saat ini digunakan sebagai bibit terlebih dahulu untuk meningkatkan produksi bawang putih di tingkat nasional.

"Diharapkan Desa Tuwel menjadi sentra bibit bawang putih nasional dan target swasebada bawang putih tahun 2021 tercapai. Kami juga tidak berhenti di panen, tapi mengembangkan sektor hilirnya juga seperti pengolahan," tandasnya.

Bupati Tegal Umi Azizah menyebut, berkat upaya keras BI, petani di Desa Tuwel saat ini sudah mau kembali menanam bawang putih yang pernah mencapai kejayaan pada tahun 80 hingga 90-an.

"Mereka juga senang karena hasilnya menguntungkan. Saya berharap BI bisa terus melakukan pendampingan ke petani bawang putih di Desa Tuwel sampai mereka bisa mengembangkan sendiri," ujar Umi di tempat yang sama.

‎Salah satu petani bawang putih di Desa Tuwel, Ahmad Maufur, mengungkapkan, tanaman bawang putih yang dipanen merupakan generasi kedua pada tahun ini. "Total lahan yang siap panen 30 hektare," katanya, Minggu 1 September 2019.

Bawang putih yang dipanen dihasilkan dari bibit varietas lokal Sangga Sembalun dan varietas Great Black Leaf (GBL) dari Taiwan.‎ Hasil panennya disebut Maufur memiliki kualitas yang baik dan akan didormasi selama enam bulan sebelum digunakan sebagai bibit.

"Hasil panen masih digunakan untuk bibit dulu, belum untuk konsumsi karena kalau ada lahannya tapi bibitnya tidak ada kan tidak bisa tanam," katanya.

Maufur mengatakan, luas lahan yang ada saat ini baru bisa menghasilkan bibit bawang putih sebanyak sebanyak 60.000 ton per tahun. Sementara, kebutuhan bibit bawang putih nasional saat ini mencapai 200 ribu-300 ribu ton.

"Ke depan luasan lahan yang ditanami diharapkan bisa terus bertambah sehingga bibit yang dihasilkan juga bisa lebih banyak lagi," ujar dia.

Menurutnya, selain untuk ditanam di Kabupaten Tegal, bibit dari hasil panen juga disuplai ke sejumlah daerah yang memiliki potensi untuk ditanami bawang putih, antara lain Temanggung, Jawa Tengah, Lombok, NTB, dan Simalungun, Sumut.

"Jadi hanya di Kabupaten Tegal saja yang menanam ‎bawang putih tapi daerah lain yang potensi lahannya lebih luas. Kalau lahan ada, bibit ada dan petani semakin banyak yang mau menaman bawang putih, target swasembada tentu bisa tercapai," ucapnya. []

Berita terkait
Syaiful Bahari Beberkan Permainan Harga Bawang Putih
Syaiful Bahari menuturkan ada skenario yang merancang tingginya harga bawang putih di pasar.
Almisbat Tuding Regulasi Impor Bawang Putih Bermasalah
Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat menuding tingginya harga bawang putih di pasar saat ini akibat permainan kartel importir.
Atasi Macam Penyakit dengan Bawang Putih
Mengonsumsi bawang putih dapat mengobati berbagai macam penyakit semial pilek, infeksi, menununkan kolesterol dan sebagainya.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja