Emil Elestianto atau lebih dikenal Emil Dardak adalah Wakil Gubernur Jawa Timur. Dia lahir di Jakarta, 20 Mei 1984. Ayahnya pernah menjabat wakil menteri pekerjaan umum periode 2010-2014 era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, ia juga masih keturunan H. Mochamad, salah satu pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama.
Pada 2016, mantan Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ini maju di pemilihan calon bupati tingkat kabupaten. Waktu itu dia berpasangan dengan Mochamad Nur Arifin dan terpilih menang menjadi Bupati Trenggalek.
Selang lebih setahun menjabat bupati, Khofifah Indar Parawansa, mantan menteri sosial meminangnya menjadi calon wakil gubernur untuk maju di Pilkada Gubernur Jawa Timur 2018. Tak disangka, kedua pasangan ini terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur 2019-2024.
Gus Ipul-Puti kalah, saksi tolak tandatangani hasil rekapitulasi. Sukadar menganggap masih ada cacat administrasi yang terjadi selama pemungutan suara hingga rapat pleno rekapitulasi di tingkat kota.
Kalah versi quick count, Gus Ipul: kami akan kumpulkan data suara dari setiap partai pendukung. “Terima kasih kepada masyarakat yang telah memilih saya,” ucapnya.
Dinilai cermin nasionalisme, PDI nobatkan Emil Dardak anggota kehormatan. “Sosok Emil Dardak adalah jiwa nasionalisme pada pemuda millenial," kata Fandi Utomo.
Emil bahagia, Trenggalek raih penghargaan bidang pelayanan lansia. "Saya bahagia, inovasi ini muncul sebagai inisiatif yang bersifat 'buttom up',” ujarnya.
Kiai dan ratusan relawan deklarasikan dukungan pencalonan Khofifah-Emil dalam Pilkada Jatim 2018 yang dihadiri Emil. "Ini di luar jam kedinasan," ucapnya.
Emil Dardak bawa Trenggalek raih dua penghargaan yakni Swasti Saba Wiwerda dan Piala Natamukti, yang memastikan Trenggalek sehat untuk dihuni penduduk.