Emil Dardak Soroti Tender Seragam Senilai Rp 130 Miliar

Wagub Jawa Timur Emil Dardak soroti pengadaan seragam SMA/SMK gratis yang meleset dari rencana. Harga seragam nilainya melebihi Rp 130 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak saat ditemui Tagar di DPRD Jatim, pada Rabu, 14 Agustus 2019.(Foto: Tagar/adi Suprayitno).

Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berjanji akan mengkaji ulang pengadaan seragam gratis untuk seluruh murid SMA/SMK. Mengingat, pengadaan yang memakan anggaran lebih dari Rp 130 miliar itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. 

Pendidikan tahun ajaran 2019/2020 pun telah berjalan sejak Juli 2019. Sementara seragam untuk murid SMA/SMK sekolah negeri dan swasta di sana, rencananya baru selesai pada September 2019 mendatang. 

Emil menyoroti proses tender seragam yang lagi-lagi molor. Bukan tanpa sebab ia merasa kesal, karena kejadian ini berulang dari tahun ke tahun.

Seragam sekolah, kata dia, seharusnya sudah dibagikan kepada murid sebelum memulai aktivitas belajar mengajar. Suami Arumi Bachsin itu memastikan, kejadian ini tidak akan terulang pada masa yang akan datang.

"Dua tahun lalu juga pembagiannya tidak tepat waktunya. Tetapi hal ini harus ditelaah lagi untuk tahun 2020 mendatang," kata Emil saat dijumpai Tagar, usai menghadiri paripurna di DPRD Jatim, Rabu, 14 Agustus 2019.

Politikus Demokrat ini merasa memiliki formula jitu, supaya dana tidak lagi mubazir. Salah satunya dengan melakukan review terhadap pembagian seragam gratis untuk SMA/SMK, agar membawa manfaat dan bisa memenuhi harapan masyarakat. 

"Kita akan me-review untuk kedepannya. Saya pikir itu menjadi basis kita dan jalan terbaik. Yang terpenting, membawa manfaat bagi masyarakat, kita berupaya memenuhi," tuturnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu melihat molornya tender karena dalam rapat penyerapan anggaran ada konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang harus dituntaskan. 

"Kemarin kan ada konsultasi ke LKPP yang harus dituntaskan dan sudah selesai sebenarnya. Maka lelang agak mundur. Tapi, harapan dari masyarakat masih ada," ujarnya.

Dua tahun lalu juga pembagiannya tidak tepat waktunya. Tetapi hal ini harus ditelaah lagi untuk tahun 2020 mendatang.

Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Agatha mengkritisi kebijakan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang terkesan melakukan pemborosan anggaran dalam pengadaan seragam SMA/SMK gratis.

Agatha Retnosari menilai, seharusnya pengadaan seragam gratis bagi murid SMA/SMK baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dilakukan jauh hari sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 

Dengan begitu, lanjutnya, sebelum tahun ajaran baru dimulai, murid sudah dapat mengenakan seragam gratis pemberian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

"Percuma semua murid sudah membeli seragam baru. Maka sebaiknya pengadaan dibatalkan saja," tutur wanita yang duduk sebagai Anggota Komisi E DPRD yang membidangi Kesejahteraan Rakyat ini.[]

Baca juga:

Berita terkait
Anggaran Seragam Rp 130 Miliar di Jatim Dinilai Mubazir
Tender 130 miliar pengadaan seragam SMA/SMK di Jawa Timur dinilai mubazir. Sebab, tahun ajaran baru sudah dimulai sejak Juli 2019 lalu.
Sejarah Hari Pramuka Hingga Ciri Seragam Cokelat
Perayaan Hari Pramuka Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus.