Syarat Perbaiki Arsip di ANRI yang Rusak Kena Banjir

ANRI membuka layanan perlindungan dan penyelamatan arsip masyarakat seperti KTP, KK, hingga STNK yang rusak akibat terkena bencana seperti banjir.
Warga menunjukkan sertifikat tanah saat penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membuka layanan perlindungan dan penyelamatan arsip pribadi masyarakat yang rusak akibat terkena bencana banjir. 

Layanan pemulihan arsip itu diperuntukkan untuk akta kelahiran, surat nikah, kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), dokumen asuransi, surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB).

ANRI: Selain bisa memperbaiki arsipnya yang rusak, masyarakat juga mendapatkan pelatihan untuk merestorasi sendiri arsipnya yang rusak.

Banyak warga di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang rumahnya terkena banjir, tidak sempat menyelamatkan surat-surat berharga karena kadung rusak akibat tergenang air.

Baca juga: PMI Sosialisasikan Cegah Hipotermia ke Korban Banjir

Dikatakan Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Restorasi Arsip ANRI, Anak Agung Gede Sumardika, untuk bisa memperbaiki arsip, masyarakat tidak dipungut biaya alias gratis.

Sementara untuk syaratnya, tidak perlu persiapan khusus. Namun, masyarakat harus menyiapkan surat yang ingin diperbaiki dengan catatan belum dilaminating.

“Tidak ada syarat administrasi, hanya catatan, arsipnya belum dilaminating,” kata dia di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020.

Menurut Anak Agung, pelayanan ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama, tetapi baru pada 2019 ANRI merilis program pelayanan aset keluarga bernama Layanan Restorasi Aset Keluarga (LARASKA) yang khusus menangani berkas pribadi keluarga.

Dia melanjutkan, program ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menggalakkan pembagian sertifikat tanah gratis.

“Yang merasakan dampak (bencana) paling besar kan masyarakat. Jadi kami me-launching program ini di tahun 2019. Kami mengkhususkan program ini penanganannya terhadap aset keluarga atau masyarakat,” katanya.

Baca juga: Prioritas Nadiem Makarim Soal Penanganan Banjir

Untuk waktunya, layanan tersebut dibuka pada pukul 07.30 WIB sampai 15.30 WIB, dengan langsung mendatangi Unit Restorasi Arsip di Kantor ANRI, Cilandak, Jakarta Selatan

Selain itu, kata dia, ANRI juga telah menerjunkan petugas untuk berkeliling wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang terendam banjir untuk menjemput kebutuhan warga yang ingin memperbaiki arsip keluarga yang rusak.

"Selain bisa memperbaiki arsipnya yang rusak (kena banjir), masyarakat juga mendapatkan pelatihan untuk merestorasi sendiri arsipnya yang rusak. Harapannya mereka bisa merestorasi sendiri jika ada bencana," kata Direktur Preservasi ANRI Kandar. []

Berita terkait
Album Foto Kegiatan Soeharto Disimpan Arsip Nasional
Album foto kegiatan Soeharto selama menjabat sebagai Kepala Negara, diserahkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
30 Tahun Keluarga Cendana Kumpulkan Arsip Soeharto
ANRI menerima tambahan khazanah arsip statis tentang Presiden Soeharto yang diserahkan Keluarga Cendana.
Rektor USU: Dosen Himma Dicopot dari Jabatan Kepala Arsip
Runtung Sitepu, Rektor USU manyatakan Himma Dewiyana Lubis telah dicopot dari jabatan kepala arsip