TAGAR.id, Jakarta - Ziva Magnolya baru-baru ini disorot karena diduga menjadi salah satu korban banjir. Ia pun sempat perlihatkan kegiatannya membersihkan rumah yang kebanjiran.
Awalnya, penyanyi jebolan "Indonesian Idol" ini berada di luar rumah dan tampak bersemangat membersihkan lumpur. Ia kemudian membuang lumpur tersebut ke arah got.
"Semangat sobat banjir. Suaranya sih satifying," kata Ziva bagian kakinya sudah belepotan lumpur. Ia kemudian masuk ke dalam rumah yang kondisinya sudah porak porandoa. Selain air tergenang, rumah di kawasan Bogor itu juga dipenuhi lumpur. Tak hanya itu, kondisi kulkas, motor dan mesin cuci di dalam rumah itu juga kotor dipenuhi lumpur.
Yang menarik, rumah yang dibersihkan oleh Ziva itu justru bukan miliknya. Ia beberkan jika itu merupakan rumah Itak. Sementara, rumahnya sendiri dalam kondisi aman dan tak kebanjiran.
"Btw rumahku puji Tuhan itu jauh dari banjir ya guys, yang kena tuh Rumah Itak. Tapi rumah Itak juga rumah bersama ya. Jadi aku happy buat bantu-bantu," kata Ziva.
Sejauh ini, belum diketahui siapa sosok Itak itu. Kuat dugaan jika Itak merupakan keluarga dari Ziva.
Sebelumnya, kawasan tempat tinggal Parto Patrio di Kemang Pratama, Kota Bekasi, juga diterjang banjir. Untungnya, air yang menggenangi bagian luar rumah Parto itu tak sampai masuk ke dalam.
Menunggu beberapa lama, air sudah mulai surut. Parto langsung mengucap syukur atas hal itu. "Alhamdulillah surut," katanya.
Sebelumnya, wilayah di Bekasi lumpuh akibat diterjang banjir setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. BNPB membeberkan jika sedikitnya ada 140 unit rumah warga yang terendam dengan ketinggian air mencapai 3 meter di Kota Bekasi. Ketinggian 3 meter berarti bisa mencapai atap rumah pada umumnya, atau paling tidak meyisakan lantai 2 rumah. Sementara itu di Kabupaten Bekasi, sebanyak 15 unit rumah yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 150 cm.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, membeberkan soal penyebab banjir. Ia mengungkap jika penyebab banjir di Bekasi bukanlah karena tanggul yang jebol, melainkan akibat intensitas hujan yang sangat tinggi.
"Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Namun, volume intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai meluap," ungkap Diana.
"Jika kita memompa sekarang, airnya mau ditaruh di mana? Kita tunggu surut dulu. Prioritas utama adalah mengamankan penduduk. Selanjutnya, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai sebagai upaya pencegahan banjir di masa depan," lanjutnya. []