PMI Sosialisasikan Cegah Hipotermia ke Korban Banjir

PMI memberikan sosialisasi kepada warga mengenai penyakit berbahaya yang muncul ketika banjir melanda seperti hipotermia dan leptospirosis.
PMI melakukan promosi kesehatan untuk korban banjir di pos pengungsian Universitas Borobudur dengan tujuan agar warga mengetahui beberapa cara menghindari penyakit yang ditimbulkan saat dan pascabanjir seperti Leptopirosis, TBC, demam berdarah dan lain-lain. (Foto: Antara)

Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mensosialisasikan cara pencegahan hipotermia dan penyebaran penyakit berbahaya seperti leptospirosis khususnya kepada korban bencana banjir.   

"Biasanya korban banjir mudah terserang hipotermia yang dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin," kata Kepala Biro Humas PMI Pusat Aula Arriani, Jumat, 3 Januari 2020, seperti diberitakan Antara.

Sedangkan, leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut. 

Sosialisasi yang dilakukan oleh PMI tersebut penting untuk korban banjir yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Apalagi saat ini air masih menggenangi permukiman warga, sehingga masyarakat rentan hipotermia dan leptospirosis.

Biasanya korban banjir mudah terserang hipotermia.

Adapun gejala hipotermia seperti berbicara bergumam atau gagap, bibir berwarna kebiruan, denyut jantung lemah dan tidak teratur, tampak sangat tidak bertenaga, mengantuk atau lemas, menggigil terus-menerus.

Kemudian merasa kedinginan, napas pelan dan pendek, penurunan kesadaran, seperti kebingungan, pupil mata yang melebar, tidak dapat menghangatkan diri dan tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak.

Jika ada warga mengalami gejala tersebut, segeralah lakukan tindakan lepas dan ganti baju yang basah dengan yang kering, gunakan beberapa lapis selimut atau jaket untuk menghangatkan tubuh, berikan minuman hangat yang tidak mengandung kafein.

Selanjutnya, hindari paparan angin dan udara, pindahkan ke area yang dekat dengan sumber panas dan dapat berbagi panas tubuh, hindari penggunaan panas secara langsung, seperti air panas atau alas penghangat langkah ini bisa dilakukan sebelum tim medis tiba.

Sementara pencegahan terjangkitnya penyakit Leptospirosis seperti menggunakan sepatu boat dan sarung tangan, jika hendak menyentuh air yang tergenang saat banjir, hindari berenang di air kotor, bersihkan badan dan tangan dengan sabun cair bila terkena air banjir.

Selain itu, hindari kontak langsung dengan binatang yang menyebarkan bakteri Leptospira seperti tikus, anjing, sapi, kuda dan lainnya, memastikan air minum yang akan dikonsumsi benar-benar masak dan mendidih, serta tutup luka yang terpapar air kotor.

Adapun gejala pasien terserang penyakit tersebut munculnyal ruam atau bercak kemerahan pada kulit, iritasi atau kemerahan pada mata, sakit dan nyeri otot perut, meriang, sakit kepala, demam tinggi dengan susu tubuh di atas 38 derajat Celcius, mual dan muntah.

Jika ada warga yang terserang atau menunjukkan gejala tersebut segera dibawa ke klinik atau pelayanan medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan. Warga khususnya korban banjir bisa mengakses info pelayanan PMI di Twitter PMI @palangmerah menggunakan hastag #TanyaPMI.

Kata Aula Arriani, setiap pertanyaan dan permintaan bantuan yang masuk melalui media sosial tersebut akan langsung ditindak lanjuti seperti mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah akibat terkepung banjir dan melakukan pertolongan pertama maupun tindakan medis.

"Untuk informasi lebih lengkap terkait pencegahan, gejala dan penanganannya warga bisa memanfaatkan atau membuka aplikasi first aid (pertolongan pertama) PMI yang bisa diunggah di Play Store," ujar Kepala Biro Humas PMI Pusat Aula Arriani. []

Baca juga:

Berita terkait
Prioritas Nadiem Makarim Soal Penanganan Banjir
Nadiem Makarim meminta Pemda untuk memprioritaskan keselamatan anak didik pasca banjir melanda di Ibu Kota.
Jumlah Terbaru Pengungsi Banjir Jakarta Hari ke-3
Jumlah pengungsi korban bencana banjir yang menerjang beberapa wilayah di DKI Jakarta pada hari ketiga mulai berangsur berkurang.
Anies Respons Dana Banjir Dipangkas untuk Formula E
Anies Baswedan merespons tudingan warganet terkait anggaran penanganan banjir dipotong untuk penyelenggaraan Formula E di Jakarta.