Lhokseumawe – Anggota perkumpulan Sunda Empire pernah menggelar pertemuan dan melakukan sosialisasi dengan seluruh anggotanya di Keude Geudong, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Agustus 2019 lalu.
Bahkan kelompok Sunda Empire – Earth Empire (SEE-EE) tersebut mengklaim bahwa mereka bergerak dalam kegiatan sosial di Provinsi Aceh, dengan menggunakan dana yang disimpan dalam Bank Swiss.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh Utara, Zulfadli, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh bidang, untuk mengantisipasi dan memantau keberadaan organisasi itu.
“Organisasi itu tidak pernah mendaftar kepada ke Kesbangpol Aceh Utara, bahkan satu lembar dokumen pun tidak ada. Maka tadi pagi kami telah menggelar rapat untuk memantau keberadaannya,” ujar Zulfadli.
Organisasi itu tidak pernah mendaftar kepada ke Kesbangpol Aceh Utara, bahkan satu lembar dokumen pun tidak ada.
Zulfadli menambahkan, tim Kesbangpol Aceh Utara juga sedang mencari keberadaan kantor organisasi tersebut, namun hingga saat sekarang ini masih belum diketahui dimana keberadaan dan pengurus organisasi itu.
Dirinya juga mengaku terkejut setelah mendengar adanya organisasi itu di Kabupaten Aceh Utara dan tidak menyangka sama sekali. Apalagi kepengurusannya tidak pernah melaporkan keberadaannya.
“Kami memang sedang mencari dimana keberadaan kantor organisasi itu dan saya sangat terkejut saat mendengar kalau Sunda Empire juga ada di Aceh Utara, maka tim kami sedang mengecek ke lapangan,” tutur Zulfadli.
Sementara itu, Wakil Kepala Polisi Resort Lhokseumawe, Kompol Ahzan, menyebutkan sudah mendengar cerita berdirinya organisasi SEE-EE itu. Dia menyebutkan, timnya sedang mengumpulkan data di lapangan.
“Tim sedang bekerja. Nanti kita lihat bagaimana laporan tim, jika ada tindak pidana, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Ahzan. []
Baca juga:
- Ketidakwarasan Keraton Agung Sejagat-Sunda Empire
- Denny Siregar: Ketipu Raja Sejagat dan Sunda Empire