Sri Mulyani Vs Tri Rismaharini di Pilpres 2024

Menimbang dua perempuan jagoan, Sri Mulyani Indrawati dan Tri Rismaharini, siapa lebih cocok jadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2024?
Sri Mulyani dan Tri Rismaharini. (Foto: Facebook/Sri Mulyani Indrawati dan Wikipedia)

Jakarta - Pemilihan presiden 2024 masih jauh, tapi selalu menarik spekulasi siapa bakal meneruskan estafet kepemimpinan nasional dari Jokowi untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia. Dua perempuan jagoan, Sri Mulyani Indrawati dan Tri Rismaharini termasuk yang disebut-sebut berpeluang untuk mengisi posisi tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Bagas Pujilaksono, menilai Sri Mulyani Indrawati yang saat ini adalah Menteri Keuangan, cocok menjadi presiden Indonesia. "Dia berpengalaman di bidang ekonomi," kata Bagas kepada Tagar, Minggu, 9 Februari 2020.

Sri Mulyani Indrawati memiliki rekam jejak panjang dalam mengurus kebijakan perekonomian nasional. Jadi menteri keuangan zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dan menteri keuangan dua periode zaman Jokowi. Bahkan ia sudah melampaui itu. Sri Mulyani yang lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962, ini adalah perempuan sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak 1 Juni 2010 hingga ia diminta pulang oleh Jokowi untuk jadi menteri keuangan.

Semua warga negara yang memenuhi syarat berhak untuk jadi presiden, termasuk Sri Mulyani.

Sri MulyaniSri Mulyani Indrawati. (Foto: Facebook/Sri Mulyani Indrawati)

Sepanjang karier ia bergelimang penghargaan, di antaranya dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes 2008, dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Oktober 2007.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menjawab diplomatis saat ditanya kelayakan Sri Mulyani untuk mencalonkan atau dicalonkan dalam pemilihan presiden 2024.

"Semua warga negara yang memenuhi syarat berhak untuk jadi presiden, termasuk Sri Mulyani. Soal layak atau tidak Sri Mulyani jadi capres 2024 nanti tergantung pada penilaian publik. Dan tergantung pada popularitas dan elektabilitas dari Sri Mulyani sendiri. Juga bergantung dari prestasi kinerja Sri Mulyani dan dukungan partai," tutur Ujang.

Ia melihat setiap Pemilu juga Sri Mulyani selalu diisukan jadi calon presiden. "Tapi popularitas dan elektabilitasnya tidak mencukupi. Karena itu pula, partai tak ada yang mau mendukungnya."

Bahkan, kata Ujang, ada yang sempat membuat Partai SRI (Serikat Rakyat Independen) untuk mengusung Sri Mulyani jadi calon presiden. "Tapi kan Partai SRI enggak lolos verifikasi dan tidak ikut pemilu."

Partai Serikat Rakyat Independen atau Partai SRI, sebuah partai politik yang didaftarkan secara resmi ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada 3 Agustus 2011. Partai ini didirikan di Jakarta 2 Mei 2011, sebagai perahu untuk membawa Sri Mulyani Indrawati berlabuh sebagai pemimpin Indonesia 2014.

Nama-nama yang duduk di majelis pertimbangan partai ini di adalah Rahman Tolleng, Fikri Jufri, Todung Mulya Lubis, Arbi Sanit, Kemala Atmojo, Rocky Gerung, Dana Iswara, Rosita S Noor, Meyanne DK, Susy Rizky Wiyanti, Yoshi Erlina, Damianus Taufan (ex officio).

Sementara itu, pengamat politik Wasisto Raharjo Jati menilai Sri Mulyani Indrawati (SMI) bukan figur yang tepat dalam pemilihan presiden 2024. 

"Beliau lebih cocok sebagai teknokrat daripada capres. Selain karena SMI sejauh ini masih di jalur profesional, beliau sendiri juga kelihatannya tidak menunjukkan gelagat untuk meraih posisi yang lebih tinggi dari yang sekarang," tutur Wasisto.

Menimbang Tri Rismaharini

Wali Kota SurabayaWali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) saat meninjau rumah pompa dan tanggul Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Senin 2 Desember 2019. (Foto: Humas Pemkot Surabaya/Tagar/Ihwan Fajar)

Tri Rismaharini yang saat ini menjabat Wali Kota Surabaya kabarnya dipersiapkan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Perempuan yang akrab disapa Risma, lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961, adalah perempuan pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Akankah sejarah akan mencatatnya sebagai perempuan kedua sebagai presiden Indonesia?

"Saya belum tahu," kata Bagas Pujilaksono saat ditanya apakah Risma cocok jadi presiden Indonesia.

Sementara itu, Ujang Komarudin mengatakan soal cocok atau tidak, hanya rakyat yang bisa menjawab. "Risma memang sedang dipromosikan atau digadang-gadang oleh partainya untuk diangkat jadi capres. Bahkan konon sudah menyewa konsultan untuk pencitraan."

Namun, lanjut Ujang, "Risma sepertinya akan sulit diangkat popularitas dan elektabilitasnya. Sebentar lagi dia beres jadi wali kota. Dan tak punya jabatan di pemerintahan. Jika itu terjadi, sulit untuk bisa tetap mengontrol popularitas dan elektabilitasnya."

Selebihnya, "Setiap warga negara punya kesempatan yang sama untuk jadi capres. Siapa pun dia. Yang penting memenuhi syarat Undang-Undang."

Sedangkan dalam pandangan Wasisto Raharjo Jati, Tri Rismaharini cocok jadi presiden Indonesia dengan syarat harus jadi gubernur dulu. "Saya pikir Risma sendiri perlu jadi gubernur dulu sebelum jadi presiden. Bisa Gubernur Jakarta atau Jawa Timur. Seperti yang telah ditradisikan oleh Jokowi. Bagi siapa pun tokoh daerah yang ingin berkuasa di tampuk kekuasaan nasional, harus melewati jenjang kekuasaan dari level bupati/kota, provinsi, dan negara."

Kalau pemilihan presiden diadakan hari ini, kata Wasisto, bisa jadi Risma yang terpilih. "Mungkin Tri Rismaharini yang menang. Hal ini dikarenakan framing media yang membandingkan kapabilitas dalam mengelola kota." []

Baca juga:

Berita terkait
Prabowo Maju, Peluang Sandiaga di Pilpres 2024 Tipis
Pangi Syarwi Chaniago menilai ruang gerak Sandiaga juga sangat tipis jika Prabowo masih berambisi untuk maju sebagai calon presiden.
Kode Jokowi, Sandiaga Uno Melesat Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi nama Sandiaga Uno akan melesat Pilpres 2024 mendatang. Hal itu dia sampaikan saat berpidato di HIMPI.
Massa Tolak DWP Ancam Anies Jika Maju Pilpres 2024
Massa demo menolak DWP di depan Balai Kota Jakarta mengancam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika maju di Pilpres 2024.