Tri Rismaharini Cocok Gubernur DKI atau Presiden?

Tri Rismaharini disebut-sebut bakal maju calon gubernur DKI Jakarta 2022. Sebenarnya ia lebih cocok jadi gubernur atau presiden?
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, turun langsung memimpin pemadaman kebakaran di Toko UFO Electronics Jalan Kertajaya Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2019). (Foto: Antara/HO)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak cocok jadi Gubernur DKI Jakarta, juga tidak cocok jadi Presiden Republik Indonesia. 

"Belum cocok dua-duanya, karena Tri Rismaharini pernah jadi tersangka di kepolisian lalu dibatalkan. Kalau Tri Rismaharini mau maju di pemilihan gubernur DKI maupun pemilihan presiden sah-sah saja. Tapi hasilnya belum tentu sesuai dengan yang diharapkan, karena warga Jakarta sudah banyak belajar dari pengalaman Jokowi yang lalu," ujar Ujang dalam wawancara tertulis dengan Tagar, Senin, 13 Januari 2020.

Pada 30 September 2015, Tri Rismaharini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. Penetapan tersangka terhadap Risma berdasar berkas perkara nomor B/415/V/2015/Reskrimum. Surat ini keluar pada 28 Mei 2015, tapi Kejaksaan Tinggi Jawa Timur baru menerima SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) itu pada 30 September 2015. Dalam SPDP disebutkan Risma terjerat pasal 421 KUHP tentang penyalahgunaan wewenang pemindahan kios pembangunan Pasar Turi.

Sedangkan peluang Tri Rismaharini jadi Gubernur DKI Jakarta, Ujang melihatnya juga sulit diwujudkan. "Masih berat karena bagusnya Tri Rismaharini itu maju di pemilihan gubernur Jawa Timur, tapi tidak berani. Kalau maju Pilgub Jakarta nanti juga berat, karena masyarakat DKI Jakarta sudah tahu. Warga Jakarta melihat Tri Rismaharini maju itu hanya batu loncatan untuk maju pilpres. Seperti Jokowi dulu. Maju Pilgub di tengah jalan nyalon presiden. Masyarakat DKI juga tak mengenal Tri Rismaharini. Jadi masih berat untuk menang."

Nanti itu. Tuhan akan mengatur jalan hidup saya.

Sebelumnya, nama Tri Rismaharini mencuat ke permukaan setelah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memujinya telah berbakti kepada daerahnya. Pujian Megawati tersebut dinilai sebagai sinyal untuk Risma maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2022.

Tri Rismaharini mengaku bersyukur mendapat pujian dari Megawati. "Saya bersyukur Ibu memuji, artinya sudah menerima apa yang coba saya kerjakan di Surabaya." 

Ia menyatakan hal tersebut usai meninjau pameran rempah dalam rangkaian Rakernas I dan HUT Ke-47 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 12 Januari 2020. Risma mengaku belakangan ini kerap ditanyai orang dari berbagai kalangan terkait langkah selanjutnya setelah sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Selebihnya, ia tak mau buru-buru berpikir bahwa pujian Megawati itu adalah sinyal kepada dirinya untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berikutnya, atau jabatan lain seperti menjadi anggota kabinet. Risma memilih mengerjakan tugasnya di partai sekaligus menuntaskan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya hingga 2020.

Tri Rismaharini mengaku tidak bernafsu terhadap kekuasaan, dan menyerahkan sepenuhhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa bila diminta untuk maju di pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2022.

"Nanti itu. Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan kepada Tuhan. Karena saya sampaikan, saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya tidak mau karena itu berat. Makanya, saya enggak mau mikir siapa pun yang minta saya," tutur Risma yang juga adalah Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan.

Ia mengaku tidak pernah berpikir tentang peluang jabatan karena setiap jabatan selalu mengandung risiko yang sangat berat. Seorang pemegang jabatan harus mampu berlaku adil dan amanah. "Ya, saya terus terang enggak pernah berpikir peluang untuk jabatan karena bagi saya itu pantang meminta jabatan karena di jabatan itu selalu terkandung risiko. Saya harus adil, amanah, fatanah, dan sebagainya. Jadi, itu berat karena itu saya enggak pernah membayangkan." 

Tri Rismaharini akrab disapa Risma lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961. Ia adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 28 September 2010 hingga 28 September 2015. Risma terpilih kembali sebagai Wali Kota Surabaya pada periode kedua, 17 Februari 2016. Masa tugasnya ini akan berakhir sampai 17 Februari 2021. Ia berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia. []

Baca juga:

Berita terkait
Tak Ingin Seperti Jakarta, Risma Siaga Atasi Banjir
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau kesiapan rumah pompa dan saluran air agar Surabaya terbebas dari banjir.
Wali Kota Tri Rismaharini Pimpin Pemadaman Kebakaran
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung dalam memadamkan kebakaran di toko UFO Electronics di Jalan Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur.
Pohon Natal Hidroponik di Kota Tri Rismaharini
Jemaat Gereja Kristus Radja Surabaya disuguhi pemandangan tanaman hidroponik setinggi lima meter hingga membentuk seperti pohon Natal.