Makassar - Gelandang M. Rahmat nyaris masuk kelompok satu pemain satu klub (one player one club). Namun setelah 11 tahun membela PSM Makassar, dirinya kemudian dilepas. Catatan satu klub pun terhapus setelah Rahmat bergabung dengan juara Shopee Liga 1 2019, Bali United.
Kepergian Rahmat memang di luar perkiraan. Pasalnya dia merupakan pemain yang sudah bersama dengan PSM sejak 2008. Bahkan eks pemain tim nasional ini sempat masuk kelompok satu pemain satu klub. Dia bersama sedikit pemain, termasuk Boaz Solossa di Persipura Jayapura, hanya bermain di satu klub.
Gelandang atau sayap kiri ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi perjalanan tim Juku Eja selama 11 tahun terakhir ini. Rahmat turut mengantarkan PSM meraih gelar juara Piala Indonesia 2019.
Rahmat sudah pasti pergi. Saya sudah berbicara dengan dia. Rahmat juga butuh penyegaran terhadap kariernya
Julukan The Flash yang disematkan kepada Rahmat sudah menunjukkan bila pemain ini memiliki kecepatan dalam berlari. Seperti pemain sayap Indonesia, dirinya termasuk cepat saat melakukan sprint.
Tak heran bila dia kerap merepotkan pertahanan lawan jika sudah menguasai si kulit bundar. Dirinya akan berlari menyisir sisi kanan pertahanan lawan dan bisa menjadi pemecah kebuntuan dari para striker PSM apabila sulit membuat gol.
Namun, semenjak memasuki putaran kedua Liga 1, Rahmat tak lagi menjadi pilihan pertama. Dirinya lebih sering duduk di bangku cadangan. Performanya yang dinilai menurun menjadikan pelatih Darije Kalizec lebih memilih M. Rizky Eka menjadi pilihan pertama.
Di kompetisi musim 2020, pemain bernomor punggung 11 ini tak dipertahankan PSM. CEO klub Munafri Arifuddin menyatakan bila Rahmat sudah berlabuh ke Bali United.
"Rahmat sudah pasti pergi. Saya sudah berbicara dengan dia. Rahmat juga butuh penyegaran terhadap kariernya," kata Munafri.
"Saya sangat berharap mudah-mudahan Rahmat bisa sukses di tempat barunya. Insya Allah ke Bali,” ujar Appi, sapaan akrabnya.
Appi berharap M Rahmat tetap bisa memperlihatkan dan menunjukkan kualitas permainanan saat berpindah klub. Dia tetap menunjukkan sebagai pemain profesional yang berjuang untuk tim.
Sementara terkait dengan pemain yang berstatus sebagai pinjaman, klub segera memanggil mereka. Menurut Appi pihaknya masih melakukan pembicaraan apakah mereka dipertahankan atau tidak.
Namun dari lima pemain muda PSM, kemungkinan hanya Rizky Eka yang dipertahankan. Sedangkan lainnya dipinjamkan ke klub lain.
"Mereka bisa dipinjamkan ke klub Liga 2 atau Liga 1 agar menambah jam terbang bertanding. Setelah dua tahun dipinjamkan mereka akan kembali ditarik ke tim senior PSM," ujarnya. []