Seru, Buaya Jadi Tontonan Warga di Sumbawa

Penangkapan seekor buaya muara membuat heboh warga di NTB. Bisa jadi tontonan dan berpotensi menjadi destinasi wisata
Seekor buaya ditangkap warga di perairan Muara Molong, dekat Pantai Batu Pampang di Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, NTB. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Sumbawa - Penangkapan seekor buaya muara membuat heboh warga di Sumbawa, NTB. Bisa jadi tontonan warga dan berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Idul Fitri di Desa Emang Lestari agak sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Satu hari sebelum Lebaran, warga dihebohkan penangkapan seekor buaya muara pada Selasa 4 Juni 2019 sore, menjelang azan Magrib. Buaya itu berukuran panjang tiga meter dan lebar badan sekitar 30 sentimeter.

Buaya berada di perairan muara Molong dekat pantai Batu Pampang. Saat warga ke lokasi, terlebih dahulu singgah di Jembatan Emang untuk melihat secara langsung buaya yang berada di bawah jembatan.

Pengunjung datang dari wilayah desa, baik dari dalam kecamatan maupun dari luar Kecamatan Lunyuk.

"Masyarakat tetap ramai yang datang mengunjungi buaya tersebut, karena persis di bawah jembatan Emang tempatnya sementara ditaruh," ungkap salah seorang warga desa setempat, Syamsul Bahri.

Menurut Syamsul, lokasi Pantai Batu Pampang berdekatan dengan muara tempat hidupnya sekawanan buaya itu sangat cocok menjadi kebun penangkaran buaya. Apalagi di saat penangkapan buaya menjelang Lebaran.

"Luar biasa hebohnya, Mas. Dengan adanya penangkapan buaya tersebut, apalagi momennya tepat sekali menyambut hari raya Idul Fitri," ujarnya.

Warga khususnya para orang tua mengaku dari semenjak kecil tidak pernah melihat buaya secara langsung. Kini malah bisa memegang ekor dan mulut buaya.

Kondisi muara yang di pinggirnya ditumbuhi pohon bakau nan hijau itu begitu asri dan memiliki potensi menjadi objek wisata.

Syamsul berharap pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Pariwisata di daerahnya memberikan izin serta pembinaan untuk membuat penangkaran buaya.

Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Semoga rencana ini bisa jadi daya tarik wisata unik di Kecamatan Lunyuk

"Masalahnya kami khawatir dengan keamanan buaya itu. Cara pengelolaan dan perizinan yang kami belum tahu," katanya.

Harapan yang sama juga disampaikan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa, Abdul Murad.

"Bagus. Harusnya BKSDA tanggap, karena keberadaan buaya tersebut bisa jadi potensi wisata," ujarnya.

Kepala Bidang Destinasi Pengembangan Pariwisata di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Muhammad Irfan mengaku akan mendukung jika kelak di Kecamatan Lunyuk mau dikembangkan jadi kebun penangkaran buaya.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Semoga rencana ini bisa jadi daya tarik wisata unik di Kecamatan Lunyuk," ungkap Irfan.

Sebelum rencana pembuatan penangkaran buaya itu berlanjut, pada Sabtu 8 Juni 2019 sore, pihak BKSDA terlebih dahulu mengevakuasi buaya dan dibawa ke penangkaran buaya di Lombok Barat.

Kepala Desa Emang Lestari Deni Murdani juga sempat mengungkapkan keinginan sebagian warganya untuk dibuatkan penangkaran buaya.

"Warga kita ada yang menyayangkan juga, tapi untuk saat ini, tidak apa-apa BKSDA bawa dulu. Di Lunyuk masih banyak buaya liar. Ke depannya kita akan komunikasikan ide pembuatan penangkaran itu," kata Deni.

Warga melihat potensi keberadaan buaya yang akan jadi nilai tambah pariwisata. Namun menurut Deni, rencana itu perlu dikomunikasikan lebih lanjut.[]

Artikel lainnya:

Berita terkait