Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokusnya membangkitkan kembali gairah pelaku industri kecil dan menengah atau IKM agar tetap berproduksi sehingga berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan berbagai langkah strategis telah disiapkan agar sektor IKM di dalam negeri bisa menjalankan usahanya mengingat segmentasi ini merupakan mayoritas dari populasi industri di Tanah Air.
“Oleh karena itu, dalam rangka mendukung penanganan Covid-19 yang dibutuhkan oleh pelaku IKM, perlu pelaksanaan program anggaran dekonsentrasi di 34 provinsi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.
Gati menambahkan, anggaran dekonsentrasi adalah bujet yang digunakan untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) sektor IKM.
“Pada 2020, pemerintah melakukan refocusing anggaran bagi IKM terdampak Covid-19. Selanjutnya, telah dilaksanakan beberapa kegiatan di daerah yang memberi manfaat bagi IKM, Gugus Tugas Covid-19, serta dukungan untuk fasilitas pelayanan kesehatan,” tuturnya.
Sebagian besar kegiatan menggunakan anggaran dekonsentrasi IKM khususnya bagi IKM terdampak Covid-19 akan dilaksanakan antara bulan Juni sampai Juli 2020, sedangkan terdapat beberapa kegiatan lain yang akan dilaksanakan pada Agustus - September 2020, mengingat terdapat kebijakan yang harus diikuti terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi adalah Bimtek Produksi APD seperti hazmat, face shield dan masker kain bagi IKM Sandang yang terdampak Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan. Hasil dari produksinya diserahkan kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumsel guna disalurkan bagi yang membutuhkan. Selain itu juga dilaksanakan bimtek pembuatan masker kain dua lapis yang dilaksanakan di Kabupaten Bangli, Bali.
Sementara itu, di Provinsi Kalimantan Selatan, IKM sandang yang terdampak pandemi memproduksi masker dengan order dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebanyak 100.000 buah.
“Kini mereka kembali bergairah menjalankan aktivitas produksinya dan diberikan pendampingan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” jelas Gati.
Selanjutnya, di Provinsi Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan kegiatan pendampingan penjahitan kepada 10 IKM yang dikhususkan untuk memproduksi masker yang memenuhi standar kesehatan.
“Dalam kegiatan ini, para peserta berhasil membuat sebanyak 3.000 helai masker, yang juga dibagikan kepada masyarakat,” ucap dia.
Baca juga :
- Dana Segar, ORI017 Potensial Oversubscribed
- Siasati Bisnis, Garuda Taruh Kargo di Kursi Pesawat
- Penyebab Kenaikan Harga Saham Telkom (TLKM)