Sebanyak 8.051 Pendatang Tinggalkan Wamena

Jumlah pengungsian yang meninggalkan kota Wamena terus bertambah.
Ratusan pengungsi Wamena yang baru tiba dan memasuki Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Selasa 1 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Jayapura - Jumlah pengungsi yang meninggalkan Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya terus bertambah. Hingga Rabu 2 Oktober 2019, sebanyak 8.051 orang telah dievakuasi ke Jayapura mengunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.

Kebanyakan dari pungungsi ini merupakan warga perantau. Umumnya, mereka sudah lama tinggal dan beregenerasi di Wamena. Mereka mengungsi lantaran trauma berat atas kerusuhan yang terjadi pada 23 September 2019 lalu.

Di mana ketika peristiwa itu terjadi, sekelompok massa tak dikenal dengan berpakaian seragam SMA sekitar 200 orang, melakukan aksi pembakaran puluhan rumah dan kios di sepanjang jalan protokol. Bahkan, massa melakukan penganiayaan dan membakar warga secara sadis di luar dan di dalam rumah.

Hal itu membuat psikologis warga menjadi trauma, hingga memilih mengungsi dan ingin kembali pulang ke kampung asalnya.

“Total 8.051 penumpang yang sudah dievakuasi dari Wamena ke Jayapura, hingga Rabu ini,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Silas Papare Jayapura, Mayor Sus Rindar Noor saat dihubungi Tagar dari Kota Jayapura, Rabu 2 Oktober 2019 malam.

Dia mengatakan, Rabu 2 Oktober 2019 sebanyak 1.500 pengungsi Wamena telah dievakuasi ke Jayapura, dengan menggunakan tiga unit pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Satu dari tiga pesawat itu baru tiba di Jayapura guna mempercepat proses evakuasi.

“Hari ini kami mengevakuasi 1.500 pengungsi dengan beberapa kali penerbangan,” terangnya.

Rindar memperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah beberapa hari ke depan. Hal ini menyusul masih banyak daftar tunggu warga mengantre di Bandara Wamena dan beberapa posko pengungsian di sana.

Pantauan Tagar sebelumnya, para pengungsi ini sebagian besar dijemput oleh keluarganya yang tinggal di Jayapura dan sekitarnya. Sementara sebagian lagi ditampung di posko pengungsian yang disediakan pemerintah dan aparat keamanan serta instansi lainnya.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Rabu sore menyatakan, pihaknya  telah melakukan berbagai upaya pendekatan agar pengungsi tidak meninggalkan Wamena. Dia pun telah memastikan jaminan keamanan bagi para pengungsi.

Mereka masih trauma, kami memahami. Namun kami berharap mereka segera kembali ke Wamena setelah merasa tenang.

Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab kepada para pengungsi untuk tidak meninggalkan Wamena. Ia mengajak paguyuban dan warga untuk berfikir jernih dan menyikapinya secara bijak.

"Situasi saat ini harus disikapi dengan bijak. Bapak dan ibu percayakan kepada kami aparat dan pemerintah untuk keamanan di Wamena dan Papua pada umumnya," imbau Asaribab kepada ribuan pengungsi saat menyambangi Wamena, Rabu 2 Oktober 2019 siang.

Asaribab dalam kunjungannya didampingi oleh Komandan Landasan Udara (Danlanud) Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso dan ketua paguyuban yang ada di Papua.

Mereka mengajak masyarakat untuk tenang dan kembali bersama-sama menghidupkan kembali roda perekonomian serta pembangunan di Wamena. Danlanud pun menyemangati pengungsi untuk bangkit dan kembali beraktifitas seperti biasa.  

“Ayo kita hidupkan kembali roda perekonomian bersama-sama,” ajak Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyemangati para pengungsi agar mengurungkan niatnya meninggalkan Wamena. []

Baca juga:

Berita terkait
Angkut Pengungsi Wamena, Pesawat Hercules Disiagakan
Tiga pesawat Hercules milik TNI Angkatau Udara di siagakan di Lanud Hasanuddin untuk mengangkut pengungsi asal Wamena Papua.
Berbagai Penyakit Mulai Menyerang Pengungsi Wamena
Masih ada 6.112 jiwa pengungsi yang bertahan di Wamena, pasca kerusuhan yang terjadi di ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
Kepada Pengungsi Wamena, Pangdam Yakinkan Papua Aman
Pangdam Asaribab berharap masyarakat migran (perantau-red) dapat lebih tenang, serta mengurungkan niatnya meninggalkan Wamena.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya