Sepenggal Kisah Pengungsi Wamena

ASN ini bersama sang istri yang sedang hamil sembilan bulan, serta dua orang anaknya bisa tiba di Jayapura dengan selamat.
Pesawat Hercules dan ratusan pengungsi saat tiba di bandara Sentani, Selasa 1 Oktober 2019. Mereka trauma akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena ibukota Kabupaten Jayawijaya, pada 23 September 2019 lalu. (Foto: Tagar/Paul Tambunan)

Jayapura - Immaneul Metlama, 35 tahun, salah seorang pengungsi dari Wamena, merasa bersyukur karena ia bersama sang istri yang sedang hamil sembilan bulan, serta dua orang anaknya bisa tiba di Jayapura dengan selamat.

Metlama yang merupakan orang asli Wamena ini berencana akan tinggal untuk sementara waktu di rumah keluarganya yang berada di Kota Jayapura, sampai situasi Wamena benar-benar dinyatakan aman.

"Bersyukur sekali kami bisa selamat dan tiba di Jayapura tanpa dipungut biaya apapun," ucap Metlama, seraya menyebutkan masih banyak warga yang menunggu antrean di posko pengungsian Kodim 1702 dan Polres Jayawijaya.

Penjemputan Pengungsi WamenaNampak warga saat dijemput dari Base Ops Landasan Udara Silas Papare, Sentani, menuju posko penampungan di Jayapura, Selasa 1 oktober 2019 sore. (Foto: Tagar/Paul Tambunan)

Metlama dan istrinya yang ditemui Tagar saat dijemput keluarganya di Base Ops Lanud Silas Papare, Selasa 1 Oktober 2019 menceritakan, peristiwa kerusuhan itu bagaikan kilat yang begitu cepat menyambar korbannya. Ketika itu, ia sedang berada di kantornya.

Rumah saya dekat dengan lokasi kejadian, tapi kondisinya utuh. Syukur tidak ikut dibakar

"Kebetulan saya ASN dan saat persiapan kerja di kantor, kejadian itu cepat sekali. Kami panik. Namun kami bersyukur karena semua baik-baik," tuturnya.

Ketika pembakaran rumah dan pertokoan berlangsung, Metlama sempat melihat banyak orang dengan postur tubuh besar menggunakan pakaian seragam SMA dengan membawa batu dan sejumlah perkakas.

Sekelompok orang yang tak dikenalnya itu pun membakar deretan kios yang berada di pinggiran jalan, sambil teriak-teriak histeris dan membuat situasi mencekam.

"Saya langsung kembali ke rumah dan menyelamatkan istri dan anak saya. Rumah saya dekat dengan lokasi kejadian, tapi kondisinya utuh. Syukur tidak ikut dibakar," tutupnya. []

Berita terkait
6.527 Warga Wamena Tinggalkan Tanah Baliem
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.
Jokowi: Rusuh di Wamena Akibat KKB Turun Gunung
Jokowi sebut kerusuhan di Wamena ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang turun gunung melakukan pembakaran rumah warga dan fasilitas negara.
24 Warga Sulsel Meninggal Akibat Rusuh Wamena
Sedikitnya 24 warga Sulawesi Selatan menjadi korban kerusuhan di Wamena Papua.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.