Saat Anak SLB di Kulon Progo Rayakan Hari Kemerdekaan

Tidak mau ketinggalan, lomba untuk memperingati kemerdekaan juga dilakukan para siswa berkebutuhan khusus.
Anak berkebutuhan khusus sedang berlomba memakan kerupuk. (Foto: Istimewa)

Kulon Progo - Beragam cara dilakukan warga untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-74 RI. Di antaranya mengadakan lomba-lomba menarik, seperti lomba lari kelereng, lomba memasukkan bendera dalam botol hingga lomba makan kerupuk.

Tidak mau ketinggalan, lomba untuk memperingati kemerdekaan ini juga dilakukan para siswa berkebutuhan khusus yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Wiyata di Kecamatan Wates, Kulon Progo, Rabu 14 Agustus 2019.

Meski hanya lomba sederhana, seperti lomba makan kerupuk dan memasukkan bendera ke botol, namun sudah mampu membuat mereka bahagia.

Kebahagiaan itu terpancar dari wajah Rani Kurniasih, salah satu anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah tersebut.

Dengan keterbatasan fisiknya, dia tampak antusias mengikuti lomba, demi memaknai hari bersejarah Bangsa Indonesia.

Sekuat tenaga ia berlari, untuk memindahkan bendera dari satu tempat ke tempat lainnya. Meski harus tersengal-sengal, namun dia tetap tertawa bahagia.

Melalui bahasa isyarat, siswi yang duduk di kelas IX mengaku antusias dan senang. Setiap lomba yang diadakan sangat disukainya, sehingga berminat mengikuti semuanya.

Memotivasi dan keterampilan mereka harus terus diasah, agar ke depan bisa mandiri

"Dalam lomba memindahkan bendera, saya berusaha lari kencang agar bisa menang," ujar Rani dalam bahasa isyarat kepada gurunya usai lomba.

Kepala SLB Bhakti Wiyata, Nasocha SD mengatakan, mereka mengadakan lomba yang ringan, agar semua siswa bisa berpartisipasi.

Menurut dia, bukan perkara mudah mengajak dan mengajarkan anak berkebutuhan khusus untuk ikut lomba. Saat perlombaan, ada siswa yang bersikap acuh, duduk, dan diam menyaksikan temannya berlomba. Ada juga anak yang berjalan santai di saat lomba, padahal guru sudah berkali-kali meminta mereka berlari.

"Sikap acuh siswa tidak masalah, karena tujuan dari lomba adalah membuat anak-anak bahagia. Jadi ini sudah rutin diadakan setiap tahun," ujar Nasocha.

Melalui lomba tersebut lanjut Nasocha, sebenarnya pihak sekolah berupaya melatih kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus.

Di kala ada lomba di lingkungan rumahnya, para ABK diharapkan berani tampil sebagai peserta. Apalagi selama ini, ABK tidak selalu mendapat kesempatan untuk ikut lomba dalam rangka peringatan kemerdekaan.

Pada tahun ini ditambahkannya, ada beberapa lomba yang diadakan, seperti memindahkan bendera, lomba makan kerupuk, pecah air dan memakai egrang.

Lomba akan berlangsung dua hari, Rabu 14 Agustus dan Kamis 15 Agustus. Di SLB Bhakti Wiyata, ada 68 peserta didik, yaitu TKLB empat anak, SDLB 39 anak, SMPLB 14 anak dan SMALB 11 anak.

"Mereka ada yang tuna grahita dan tuna rungu wicara, yang merupakan warga Kulonprogo maupun daerah sekitarnya," katanya.

Salah satu guru di SLB Bhakti Wiyata, Margini mengatakan, pihaknya senantiasa berusaha memberi bekal keterampilan dan kemandirian pada anak-anak, dengan menyesuaikan bakat dan minat anak.

"ABK tetap bisa berkarya, meski tidak mudah. Memotivasi dan keterampilan mereka harus terus diasah, agar ke depan bisa mandiri," katanya.[]

Berita terkait
Komnas PA dan Polri Kerja Sama Penanganan Hukum ABK
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin nota kesepahaman atau momerandum of understand (Mou) dengan Polri.
Video: Momen Unik Lomba di Hari Kemerdekaan
Berbagai kegiatan lomba dikemas dengan cara yang unik, lucu, dan menghibur. Berikut ini momen-momen yang terjadi pada perlombaan 17 Agustus.
Sambut Hari Kemerdekaan, Dapur Bantaeng Siapkan Kejutan
Dapur Bantaeng menyiapkan menu spesial, khusus untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Variasi makanan yang disiapkan mampu menggugah selera.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi