RS di Tegal Sediakan Kamar Isolasi Pasien OTG Rasa Hotel

RS Mitra Siaga Tegal menyediakan kamar isolasi untuk pasien covid OTG. Kamar didesain senyaman kamar hotel.
Tenaga medis menyiapkan kamar khusus yang disediakan untuk pasien positif Covid-19 OTG di RS Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Sabtu, 10 Oktober 2020. Fasilitas itu dibuat senyaman kamar hotel. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Rumah Sakit (RS) Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menyediakan puluhan kamar isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG). Kamar-kamar itu dibuat senyaman kamar di hotel.

Lokasi puluhan kamar khusus isolasi mandiri tersebut ‎berada di gedung yang terpisah dari gedung tempat pelayanan dan perawatan pasien umum. Tiap kamar berukuran 5 x 5 meter.

Di dalam masing-masing kamar itu, terdapat tempat tidur lengkap dengan kasur dan bantal, meja rak, televisi layar datar 32 inch dan kamar mandi. Kondisi kamar-kamar itu bersih dan nyaman.

Dokter RS Mitra Siaga, Rahmatullah mengatakan kamar disediakan untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang harus menjalani isolasi mandiri namun kondisi rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri.

"Pasien positif yang tidak memilki gejala bisa menjalani isolasi mandiri di sini tanpa dipungut biaya. Kondisi kamar sudah sesuai standar dan fasilitas yang disediakan juga agar pasien betah, nyaman, ya seperti di hotel lah," kata‎ dia, Sabtu 10 Oktober 2020.

Kondisi kamar sudah sesuai standar dan fasilitas yang disediakan juga agar pasien betah, nyaman, ya seperti di hotel lah.

Menurut Rahmatullah, selama menjalani isolasi mandiri, pasien akan diawasi dan dipantau kondisinya oleh tenaga medis. Pasien akan diberi obat dan vitamin serta diajak melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.

"Ada sembilan tenaga medis yang ‎bertugas mengevaluasi baik secara fisik maupun psikologi pasien. Itu keuntungannya. Kalau isolasi di rumah atau di hotel kan tidak ada petugas medis yang memantau perkembangan mereka," ujarnya.

Penyediaan kamar khusus untuk pasien positif tanpa gejala tersebut dimaksudkan untuk mencegah penularan. Sebab tak sedikit muncul kasus klaster keluarga yang salah satunya disebabkan pasien positif tak menjalani isolasi mandiri dengan baik di rumah.

"Kalau isolasi mandiri di rumah risiko p‎enularan bisa muncul kalau kondisi rumahnya tidak layak dan jumlah anggota keluarganya banyak. Jadi ini untuk membantu upaya pemerintah mencegah penularan dari pasien pasitif OTG," papar dia.

Rahmatullah menambahkan dari 23 kamar yang disediakan, empat di antaranya sudah terpakai untuk merawat pasien positif tanpa gejala. Para pasien itu terpapar virus corona usai‎ melakukan perjalanan ke luar kota.

‎"Mereka kami pastikan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Kalau sudah 14 hari sudah bisa dipulangkan dan kembali berkumpul dengan keluarga," imbuh dia.

Baca lainnya: 557 Kasus Baru di Jateng Didominasi Klaster Pondok Pesantren

Salah satu pasien yang dirawat, Muharofi, 38 tahun, mengaku menjalani isolasi mandiri di rumah sakit untuk mencegah keluarganya ikut terpapar Covid-19.

"Setelah hasil swab keluar, saya langsung isollasi mandiri di sini biar aman, tidak menularkan ke keluarga dan biar cepet sehat kembali. Ini sudah dua hari‎," ucapnya. 

Baca juga: 

Muharofi sehari-hari bekerja sebagai sopir di Jakarta. Diduga dia terpapar Covid-19 ‎karena mobilitas pekerjaannya.

"Walaupun positif, kondisi saya tidak ada gejala sama sekali seperti orang sehat pada umumnya," ucap warga Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal itu.

Selama menjalani isolasi mandiri, Muharofi lebih banyak beraktivitas di dalam kamar, seperti tidur, beribadah, menonton televisi, dan menelepon keluarganya. "Keluar kamar boleh yang penting pakai masker," pungkas dia. []

Berita terkait
Kena Razia Masker di Tegal, Pemuda Brebes Bawa Pil Koplo
Pemuda asal Brebes kedapatan membawa ratusan butir pil koplo jenis heximer. Ia tepergok bawa pil tersebut saat kena razia masker di Tegal.
Kapolda Jateng Tak Ingin Kasus Serupa di Kota Tegal Terulang
Kapolda Jawa Tengah tidak ingin kejadian serupa di Kota Tegal terulang kembali. Kapolres diminta tegas menindak kerumunan di pandemi.
Muncul Klaster Guru SD di Semarang, Disdik: Sudah Ditangani
Muncul klaster baru Covid-19 di Kota Semarang. Yakni, klaster guru SD 01 Sawah Besar, Gayamsari. Dinas Pendidikan menyatakan sudah ditangani.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.