TAGAR.id, Washington DC, AS - Seorang penduduk asli Amerika ditunjuk sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Gedung Putih, pada Selasa, 22 Juni 2022, mengumumkan niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba, di saat pemerintahannya mendirikan Kantor Urusan Suku dan Pribumi di Departemen Keuangan AS, yang akan diawasi oleh seorang bendahara AS.
Tugas bendahara itu termasuk mengawasi badan produksi uang koin (U.S. Mint), bertindak sebagai penghubung dengan Federal Reserve (Bank Sentral), dan mengawasi Kantor Kebijakan Konsumen Departemen Keuangan.
Tanda tangan bendahara Mint muncul pada mata uang AS. U.S. Mint adalah biro di Departemen Keuangan yang bertanggung jawab memproduksi mata uang logam untuk melakukan perdagangan dan transaksi keuangan, serta mendistribusikan dan mengendalikan pergerakan emas batangan.
“Sangat penting bahwa suara penduduk asli kami dihormati,” kata Malerba dalam sebuah pernyataan. “Penunjukan ini menggarisbawahi komitmen pemerintahan (Biden) untuk melakukan hal yang benar. Saya senang melayani komunitas kami sebagai Bendahara Negara,” tambahnya.
Menurut situs web suku Indian Mohegan, Malerba, yang merupakan kepala seumur hidup suku Indian Mohegan, sebelumnya bekerja sebagai perawat. Ia telah menjabat dalam berbagai kapasitas di pemerintahan suku. Reservasi (sejenis permukiman) suku itu terletak di tepi Sungai Thames di Uncasville, Connecticut.
“Kepala Suku Malerba akan memperluas hubungan unik kita dengan negara-negara suku Indian, melanjutkan upaya bersama kita untuk mendukung pengembangan ekonomi kesukuan dan peluang ekonomi bagi masyarakat adat,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen.
Yellen akan mengunjungi Reservasi Indian Rosebud di South Dakota pada Selasa, di mana kunjungan tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh seorang menteri keuangan dalam mengunjungi negara suku Indian. Ia diperkirakan akan fokus pada bagaimana dana bantuan dalam paket “Rencana Penyelamatan Amerika” telah mempengaruhi komunitas masyarakat asli.
Paket bantuan tersebut mengalokasikan lebih dari $30 miliar untuk pemerintah suku, sebagian di antaranya untuk komunitas suku-suku termiskin di Amerika Serikat. (lt/em)/Associated Press/voaindonesia.com. []