Jakarta - Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menyebut Rocky Gerung dan Feri Amsari sudah hilang jika saja yang berkuasa saat ini adalah rezim Soeharto. Hal itu disampaikan Irma lantaran kerasnya kritik yang seringkali disampaikan keduanya kepada pemerintah.
Saya menanggapi pikiran, bukan bunyian-bunyian. Itu tadi kan suara aja pikirannya kan gak ada, apa yang mau ditanggapi.
"Yang pertama saya mau sampaikan, kalau mau tahu rasanya kawin, ya kawin dulu. Rocky ini kan selalu berpersepsi seolah dirinya paling pintar dan paling benar," sebut Irma melalui video virtual dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab secara Live, Rabu, 21 Oktober 2020 malam.
"Begini Nana, kalau di jaman Soeharto, orang seperti Rocky ini sudah hilang. Orang seperti Feri sudah hilang. Udah gak ada itu. Sudah dimarjinalkan seperti orang berdua ini," sambung Irma.
Baca juga:
- Muslim dan Coki: Andai Giring Ganesha Jadi Presiden 2024
- Rocky Gerung: Kenapa Tidak Tangkap saja SBY atau Gatot?
Hal itu, kata Irma, tidak berlaku di masa pemerintahan Presiden Jokowi yang memberikan kebebasan dalam menyampaikan kritik dan pendapat.
"Kalau di jaman Jokowi, Rocky ini mencaci Jokowi, ya Jokowi tenang-tenang saja. Feri tadi ngomong seenaknya juga Jokowi tenang-tenang saja," kata dia.
Menurut Irma, Presiden Jokowi tidak pernah melarang adanya demonstrasi dan unjuk rasa di negeri ini.
"Jangan pernah mengatakan bahwa Jokowi represif. Demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi emang dilarang? Gak, difasilitasi kok. Lalu ketika ada yang melakukan ujaran kebencian, memprovokasi, seperti Rocky Gerung ini, jika saya presiden sudah saya tangkap itu," tutur Irma Suryani Chaniago.
Hal menarik lainnya dalam acara itu yang kemudian mendapat sorotan netizen adalah saat Rocky Gerung menyebut apa yang disampaikan Irma Chaniago hanya bunyi-bunyian kosong.
"Saya menanggapi pikiran, bukan bunyian-bunyian. Itu tadi kan suara aja pikirannya kan gak ada, apa yang mau ditanggapi," sebut Rocky.[]