Jakarta - Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan bahwa pemerintah perlu mengadakan ‘bersih-bersih’ Terminal Eksekutif Merak Sosoro yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Maret 2019.
Pasalnya para pengguna jasa yang ingin menyeberang dari Merak ke Bakauheni Lampung sudah dapat menggunakan dermaga yang bertaraf internasional. Menurut Irma, terminal ini tidak layak dijuluki terminal eksekutif.
Terminal Penyebrangan Eksekutif Sosoro, kata Irma, yang dibangun oleh PT ASDP Indonesia ini memiliki berbagai fasilitas mewah dengan konsep smart building yang modern dan nampak layaknya mal, terdapat berbagai gerai minimarket dan restoran. Penumpang yang akan menaiki kapal dimudahkan dengan adanya Garbarata di terminal ini.
Segera tindak lanjuti kendornya kinerja di ASDP Ferry Eksekutif Sosoro yang semakin lama semakin tidak baik ASDP Ferry harus berbenah untuk menyambut aktivitas publik yang mulai normal.
“Ada lima kapal ferry yang melayani penyebrangan eksekutif ini yaitu, KMP Legundi, KMP sebuku, KMP Jatra 3 , KMP Portlink dan p KMP Portlink 3," ucap Irma di kanal YouTube Tagar TV, dilihat, Rabu, 24 November 2021.
Irma mengaku sering menggunakan jasa eksekutif di Pelabuhan Merak menyebutkan pelayanan yang diberikan pada awal dibuka hingga Agustus 2021 lumayan bagus dan maksimal namun menurutnya akhir-akhir ini pelayanan yang diberikan menurun dan tidak mencerminkan pelayanan eksekutif.
- Baca Juga: Irma Suryani: Adakan Vaksinasi Gratis Ketimbang Omong Kosong
- Baca Juga: Irma Suryani Chaniago: Pandu Riono Epidemiolog atau Buzzer?
Berbanding dengan harga tiket regular dengan tarif 374 ribu dengan waktu tempuh tiga jam, tiket eksekutif memiliki harga hampir dua kali lipat dengan tarif Rp 600 ribu rupiah untuk kendaraan pribadi dengan waktu tempuh menyeberang yang tadinya ditargetkan hanya satu jam menggunakan eksekutif, sekarang melambat menjadi satu setengah sampai dua jam.
Tidak hanya itu, pengaturan parkir mobil di atas kapal juga ditata kurang baik dengan model susun pisang dengan jakrak hanya berikisar 40cm, sehingga dirasa masih sering kesusahan jika penumpang ingin keluar masuk dari mobil.
Irma mengungkapkan, untuk eksekutif ASDP hanya menggunakan 50% kapal baru, sisanya menggunakan kapal lama seperti Jatra 3 yang fasilitas didalamnya tidak mencerminkan fasilitas eksekutif.
Menurutnya, ASDP harus menambah jumlah kapal karena setelah pandemi diperkirakan ada lonjakan jumlah pengguna jasa sehingga bisa mengurangi penumpukan penumpang dan antrean yang panjang.
- Baca Juga: Irma Suryani Chaniago Pertanyakan Tanggung Jawab Menteri
- Baca Juga: Puisi Irma Suryani Chaniago untuk Membalas Puisi Fadli Zon
“Segera tindak lanjuti kendornya kinerja di ASDP Ferry Eksekutif Sosoro yang semakin lama semakin tidak baik. ASDP Ferry harus berbenah untuk menyambut aktivitas publik yang mulai normal, karena jika tidak, tarif dirasa tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan dan akan merugikan masyarakat," ujar Irma.
Ia berharap kritisinya membangun dan solutif ini dapat didengar secara konstruktif dan baik untuk menjadikan fasilitas dan pelayanan eksekutif sesuai dengan tarifnya sehingga penumpang yang ingin menggunakan jasa penyebrangan eksekutif Sosoro tidak merasa dirugikan.
(Fasya Aldiza Mutasyifa)