Respons Keluarga Atlet Dicoret Karena Tak Perawan

Ibu Shalfa, Ayu Kurniawati mengaku tidak terima jika alasan pencoretan anaknya sebagai atlet senam di SEA Games dikarenakan tidak perawan.
Ibunda Shalfa Avrila Siani, Ayu Kurniawati saat menunjukkan prestasi anaknya dalam cabor senam artistik, Jumat 29 November 2019. (Foto: Tagar/Fendhy Lesmana)

Kediri - Polemik pencoretan atlet cabang olahraga (cabor) senam SEA Games asal Kediri, Shalfa Avrila Siani karena tidak perawan sangat disesalkan keluarga. Ibu Shalfa, Ayu Kurniawati mengaku tidak terima jika alasan pencoretan anaknya sebagai atlet senam di SEA Games dikarenakan tidak perawan.

Ayu menegaskan tidak mendasar lantaran ketika ia mencoba memeriksakan puterinya tersebut ke dokter kandungan di RS Bhayangkara Kota Kediri ternyata hasilnya menyatakan jika Shalfa masih perawan.

"Saya tes kan di RS Bhayangkara Kediri, hasilnya selaput darah masih utuh," ujarnya kepada Tagar saat ditemui dikediamannya di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Begitu tahu, puterinya masih perawan, Ayu kemudian memberitahukan hasil test dari dokter spesialis kandungan tadi ke salah satu pelatih. Hasil surat tersebut kemudian diteruskan ke pimpinan pelatih. 

Saya tes kan di RS Bhayangkara Kediri, hasilnya selaput darah masih utuh.

Namun, bukanya mendapat jawaban yang melegakan, Ayu malah disuruh tes lagi ke salah satu Rumah Sakit yang ada di Gresik Jawa Timur.

"Saya enggak mau mas, ini kan sudah terbukti. Masa saya merekayasa, kan enggak bisa. Wong anaknya masuk didampingi sama bidannya juga," ucapnya.

Penolakan yang dilakukan Ayu untuk menjalani tes kembali sempat diterima. Tetapi entah kenapa tiba-tiba muncul keputusan yang menyebutkan jika Shalfa tidak lagi diizinkan berlatih di mess bersama timnya yang lain.

"Tapi saya enggak bisa terima ini semua, saya mau nuntut," tuturnya.

Padahal menurut rencana Shalfa akan diberangkatkan bersama atlet regu dari Jatim lainya yang terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki laki. Pemberitahuan mengenai jika puterinya sudah tidak bisa lanjut mengikuti latihan kembali, dikabarkan melalui pesan WhatsApp dan telepone, tidak melalui keterangan surat resmi.

"Tanggal 13 November diberitahu, rencana berangkat tanggal 26 November 2019. Padahal harapanya ikut SEA Games dan PON itu saja. Dari 10 tahun sudah di sana mas (mess)," tuturnya.

Setelah menerima kabar, jika sudah tidak lagi ikut dilibatkan bagian dari tim yang diberangkatkan ke SEA Games 2019. Shalfa mengalami trauma dan mentalnya mendadak drop. Ketika ditemui dikamar Mess, Ayu menjumpai puterinya itu terus menerus menangis. Bahkan pasca dipulangkan dari mess, Shalfa sempat tidak mau masuk sekolah selama 4 hari.

" Anaknya down kan, tidak mau masuk sekolah mas," kata Ayu.

Melihat hal itu Ayu Kurniawati berharap kondisi psikologis puterinya tersebut segera pulih.

"Ya mengembalikan psikologisnya anak dulu," Kata dia.

Padadal sebelum peristiwa ini, ia mengenal Shalfa memiliki mental juara sejak kelas Sekolah Dasar. Kini Shalfa tidak lagi mau ikut berkompetisi olahraga senam artistik, dan ia lebih mengiginkan untuk bekerja setelah lulus SMA nanti.

Kini perempuan berusia 42 tahun ini lebih menyerahkan semua persoalan yang dihadapi oleh puterinya kepada kuasa hukum.

"Kuasa hukum sudah datang ketempat latihan dan KONI Jatim mas," ujarnya. []

Baca juga:


Berita terkait
Kak Seto Minta Pemerintah Setujui Hukum Kebiri
Ketua LPAI Seto Mulyadi meminta pemerintah segera memutuskan tindakan hukum kebiri. Mengingat banyaknya kejadian kekerasan seksual terhadap anak.
Pelaku Sodomi Diringkus Polda Jawa Timur
Seorang pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur ditangkap jajaran Polda Jawa Timur.
Tri Rismaharini Pasrah CPNS Guru Minim Pendaftar
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memprioritaskan formasi guru dalam penerimaan CPNS 2019 dikarenakan banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.