Menpora: 476 Atlet Dipastikan Tampil di Sea Games Vietnam Mei 2022

Zainudin menegaskan bahwa hasil tersebut didasari atas penilaian objektif yang dilakukan oleh tim review sebelumnya.
Menpora Zainudin Amali beserta jajarannya. (Foto: Tagar/Agung bukit)

Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan sebanyak 476 atlet dari 31 cabang olahraga (Cabor) dipastikan tampil pada SEA Games 2021 yang dilaksanakan 12 Kota Hanoi, Vietnam pada Mei 2022 mendatang.

Zainudin menegaskan bahwa hasil tersebut didasari atas penilaian objektif yang dilakukan oleh tim review sebelumnya.

Dirinya juga memastikan tim review merupakan perwakilan dari akademisi, praktisi, serta perwakilan dari kONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia),

"31 cabor ini sudah pernah berhadapan dengan tim review dan sudah diuji seobjektif mungkin. Sehingga tim review meloloskan atlet dan kontingen dengan jumlah seperti itu," kata Menpora dalam acara pengumuman Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 di Wisma Menpora, Rabu, 30 Maret 2022.

Dalam kesempatan yang sama Prof. Asnawi, selaku ketua tim review melaporkan, total atlet dan cabang olahraga yang diikuti pada SEA Games mendatang, merupakan hasil dari penilaian yang dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah pencapaian yang telah didapatkan cabang olahraga dari SEA Games 2019 dan ASEAN Games 2018.

"Alhamdulilah kami tim review akan melaporkan hasil penelusuran data rekam jejak prestasi atlet, dan juga sesuai dengan hasil multi event yang selama ini diikuti oleh atlet dari masing-masing cabang olahraga. Kemudian kami mengadakan review dengan cabang olahraga yang tentunya dihadiri oleh tim manajer maupun pelatih,” katanya

Prof. Asnawi juga menerangkan bahwa Sebanyak 14 cabang olahraga yang tidak diikutkan pada SEA Gamess 2021 dengan alasan, bahwa cabang olahraga tersebut tidak memiliki rekam jejak prestasi serta memiliki permasalahan organisasi. Sehingga, kata dia, jumlah kontingen saat ini mengalami penurunan dibanding SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu Indonesia mengutus sebanyak 841 atlet dari 51 cabang olahraga untuk bertanding

Dengan turunnya total atlet dan cabang olahraga yang diikuti Indonesia pada SEA Games 2021, mengakibatkan turunnya potensi medali yang bisa dibawa pulang Indonesia. Namun Menpora menegaskan bahwa SEA Games merupakan sasaran antara bukan tujuan utama.

"Target kita adalah olimpiade , Indonesia masuk peringkat dunia dalam olimpiade. Lalu bagaimana posisi SEA Games, SEA Games merupakan sasaran antara yang nantinya akan mengantarkan Atlet Indonesia pada ASEAN Games dan lolos kualifikasi olimpiade,” katanya

Adapun 31 cabang olahraga yang ikut pada SEA GAMES 2021 antara lain.

1. Angkat besi: 13 atlet

2. Atletik: 23 atlet

3. Balap Sepeda: 9 atlet

4. Bulutangkis: 20 atlet

5. Dayung: 30 atlet, Dayung Rowing: 34 atlet

6. Karate: 19 atlet

7. Menembak: 17 atlet

8. Panahan: 10 atlet

9. Pencak Silat: 21 atlet

10. Renang: 16 atlet

11. Senam: 4 atlet

12. Taekwondo: 14 atlet

13. Wushu: 16 atlet

14. Tinju: 6 atlet

15. Bola voli pantai: 8 atlet, Bola voli indoor: 26 atlet

16. Booking: 8 atlet

17. Catur: 12 atlet

18. Jujitsu: 3 atlet

19. Judo: 16 atlet

20. Tenis lapangan: 10 atlet

21. Triathlon: 8 atlet

22. Sepak takraw: 6 atlet

23. Kickboxing: 8 atlet

24. Sepak bola putra: 20 atlet

25. E-sport: 38 atlet

26. Anggar: 4 atlet

27. Bola basket 5x5: 24 atlet, Bola basket 3x3: 4 atlet

28. Gulat: 4 atlet

29. Selam: 10 atlet

30. Kofina: 10 atlet

31. Golf: 5 atlet

[]

Berita terkait
Maura Meninggal, Menpora dan Agum Gumelar Sampaikan Belasungkawa
Maura meninggal dunia akibat henti jantung.
Menpora Minta Timnas Tak Patah Semangat Hadapi Leg Kedua
Indonesia kalah 0-4 dari Thailand di final leg pertama Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu, 29 Desember 2021, malam
Respons Menpora tentang Permintaan Mundur dari Netizen
Menpora Zainudin Amali merespons tentang berbagai desakan publik dari netizen yang meminta dirinya mundur dari jabatan. Ini tanggapannya.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja