Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Travel Aceh Singkil

'Manusia biadab, kejam, mati saja kau. Neraka jahanam tempatmu,' seru ibunda Syafriansah, sopir travel Aceh Singkil.
Isak tangis bercampur amarah keluar dan kerabat Syafriansyah (26) sopir travel Aceh Singkil korban pembunuhan berencana dari tersangka Hadi Nurfathon (32) saat rekonstruksi Senin, 18 Juni 2019. (Foto: Tagar/Khairuman)

Aceh Singkil - "Manusia biadab, kejam, mati saja kau. Neraka jahanam tempatmu. Bunuh saja dia," kata seorang wanita paruh baya. Matanya menyala pedih ke arah pria berbaju biru bercelana pendek dengan tangan terborgol.

Wanita paruh baya itu ibunda dari Syafriansah (26), sopir travel yang tewas dibunuh penumpangnya berinisial HN (32). Pembunuhan terjadi di perkebunan sebuah perusahaan di Aceh Singkil, Sabtu 1 Juni 2019.

Sedangkan pria berbaju biru, bercelana pendek dengan masker dan tangan terborgol itu adalah HN yang sedang menjalani rekonstruksi pembunuhan.

Gelar reka ulang pembunuhan dilakukan Senin 18 Juni 2019 dipimpin satuan reskrim Polres Aceh Singkil.

Lihat videonya di sini.

Orang-orang emosional sepanjang berlangsungnya proses rekonstruksi.

Seorang polisi menegur seorang pria kerabat korban yang tampak akan melakukan serangan pada tersangka HN.

"Saya tidak ngapa-ngapain kok, saya hanya merekam dengan ponsel saya," kata seorang pria tersebut.

Polisi tampak tidak puas dengan penjelasan pria itu.

"Nanti kalau terjadi apa-apa bagaimana? Apa Bapak mau bertanggung jawab? Kami yang punya wewenang dalam gelar rekonstruksi. Ini pembuktian, Pak. Menepis simpang siur kejadian tindak pidana kriminal, bersabar dong," kata polisi itu.

Situasi sekitar lokasi rekonstruksi semakin lama dipenuhi banyak orang. Pengendara yang kebetulan melintas, menghentikan kendaraan, menonton jalannya rekonstruksi.

Sumpah serapah, caci-maki, hujatan bercampur isak tangis terdengar dari kerumunan penonton.

"Mana wajah si pembunuh, kami mau lihat. Kenapa tidak ada luka yang membekas, katanya sudah ditonjok polisi," ujar seorang wanita muda keluarga korban. Wajahnya menunjukkan kegeraman yang sangat.

Manusia biadab, kejam, mati saja kau. Neraka jahanam tempatmu. Bunuh saja dia.

Syafriansah warga Sianjo-anjo, Kecamatan Gunung meriah, Aceh Singkil. Beberapa hari jelang Idul Fitri tepatnya Sabtu 1 Juni 2019 ia mengemudikan kendaraan saat hujan rintik-rintik, berhenti di area perkebunan, menjemput HN penumpangnya yang kemudian menghabisi nyawanya.

Pembunuhan Aceh SingkilKerumunan massa dikawal polisi mengikuti perjalanan 4 titik reka ulang rekonstruksi di kawasan PT PLB (Astra) dan halaman Polres Aceh Singkil Senin 18 Juni 2019. (Foto: Tagar/Khairuman).

Kronologi Rekonstruksi

Orang-orang berkerumun di persimpangan tugu Desa Kampung Baru, Kecamatan Singkil Utara, menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Tersangka HN menjalani 38 adegan selama proses rekonstruksi pembunuhan di tengah rintik malam kawasan perkebunan itu. 

Berikut ini kronologi rekonstruksi pembunuhan Syafriansah oleh HN.

Peran rekonstruksi langsung dimainkan oleh HN sang pembunuh berdarah dingin, sementara korban dan beberapa sopir lain diperankan oleh warga dan anggota kepolisian setempat. 

Rekonstruksi diawali di persimpangan Desa yang masuk ring (zona) PT Perkebunan Lembah Bhakti(PT PLB) anak perusahaan PT Astra Agro Lestari. 

Di situ ramai, nyaris setiap hari ada banyak pedagang jamur segar, jamur yang diambil dari tandan-tandan busuk buah kelapa sawit

Di sekitar itu juga ada halte tempat orang-orang menunggu bus atau mobil sewa travel. Halte yang dibangun belum lama ini oleh sebuah perusahaan besar, dari dana peduli sosial.

Di halte itulah HN mengawali aksinya, berpura-pura memesan kendaraan untuk tujuan Medan, Sumatera Utara, ternyata tujuan sesungguhnya adalah merampas mobil angkutan milik perusahaan transportasi Bombay Travel di Desa Lae butar, Kecamatan Gunung meriah, Aceh Singkil.

Adegan pertama, HN pada malam itu duduk di halte, menelepon perusahaan angkutan travel yang lokasinya tidak jauh dari tugu sipang Jalan Desa Kampung Baru.

Kawasan ini lintas jalan raya menghubungkan Kecamatan Singkil Utara menuju Kecamatan Gunung Meriah. Di daerah ini pada kanan kiri jalan sepanjang belasan kilometer ditumbuhi rimbunan pohon kelapa sawit milik PT PLB. 

Sepanjang jalan tidak ada lampu penerangan pada malam hari. Lampu hanya bisa ditemukan di POS V perusahaan dan di depan perumahan karyawan.

Sopir travel datang bersama seorang rekan, menjemput tersangka. Di tengah keheningan, tersangka HN mengatakan bukan akan ke Medan tapi hendak berangkat ke Meulaboh, Aceh Barat.

Sang sopir pun memutar haluan, pulang kembali ke pusat perusahaan travel. 

Kasat Reskrim AKP Fauzi mengatakan HN melakukan pembatalan pesanan kendaraan karena tahu tak akan sanggup melakukan pembegalan untuk mencelakai dua orang.

Masuk adegan rekonstruksi selanjutnya, tersangka menghubungi travel lain yang diduga tidak jauh dari perusahaan angkutan yang dia hubungi pertama kali. 

Singkatnya mobil angkutan Bombay Travel pun datang, kali ini sang sopir datang seorang diri, tak lain adalah korban yang benar-benar nahas malam itu.

Dan serasa pas sesuai rencana, tersangka membawa tas bekal, siap menaiki mobil Toyota Kijang Krista hitam bernomor polisi BL 1356 RZ. 

HN membuka pintu belakang, duduk tepat di belakang sopir. Tak ada sedikitpun kecurigaan si korban bahwa ia sedang mempersilakan pembunuh sadis memasuki mobilnya.

Dalam laju perjalanan tersangka belum melaksanakan aksi brutal, hingga sampai Pos V PT PLB tempat satpam berjaga belum juga melakukan aksi. 

Rupa-rupanya sopir Syafriansah memasuki Pos V anak perusahaan Astra Agro Lestari, hendak menjemput penumpang sewa juga.

Lagi menuju Afdeling V dalam zona perkebunan itu, kurang lebih dua kilometer, sopir malang itu melintasi hutan sawit sekitar pukul 22.30 WIB.

Saat itu hujan rintik-rintik. Syafriansah raib seperti ditelan bumi.

Pihak keluarga kebingungan mencarinya hingga berusaha mendapatkan informasi lewat media sosial. Pihak keluarga mengatakan bahwa ada anggota keluarga yang hilang. Kabar keluarga ini kemudian menjadi viral, beredar luas.

Pembunuhan Aceh SingkilRekonstruksi adegan pergantian nomor plat palsu mobil rampasan oleh HN usai menghabisi nyawa korbannya, Syafriansah, Senin 18 Juni 2019.(Foto: Tagar/Khairuman)

Tersangka HN diketahui kemudian modus operandinya adalah menyuruh korban menghentikan mobil, dengan alasan hendak buang air kecil.

Saat mobil berhenti, HN mengambil kapak yang ia simpan dalam tas. Tanpa ba bi bu langsang menebaskan kapak ke pipi kiri korban, juga ke batang leher, menebas sebanyak tiga kali dengan cara yang sangat sadis. Korban diperkirakan luka, terkulai tak sadarkan diri.

Tersangka memindahkan korban ke jok samping sopir, dan mengambil alih kemudi. Mobil rampasan dijalankan, bersiap hendak menuju tempat domisilinya di Desa Krueng, Kecamatan Itam Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya.

Dalam perjalanan, HN melihat korban dalam posisi telungkup itu bergerak. Mengetahui korban masih hidup, HN menghentikan kendaraan, mengambil seutas tali rafia dari laci mobil, menjeratkannya ke leher korban hingga meregang nyawa. 

Menurut pengakuan tersangka, ia sekitar satu menit menjerat leher korban. Setelah yakin korban tak bernyawa, ia memindahkan jasad ke jok belakang. Berikutnya adalah mengganti plat mobil dengan nomor palsu.

Dalam perjalanan berikutnya, tersangka hendak membuang jasad korban ke Sungai Cinendang Desa Bulusema. HN mengurungkan niat setelah melihat sekelompok pemuda duduk nongkrong dekat jembatan.

HN tancap gas kemudian membuang jasad Syafriansah di tepi jalan Singkil, Subulussalam, Desa Pangkalan Sulampi, Kecamatan Suro yang masih kawasan Aceh Singkil

Reka ulang dalam gelar rekonstruksi terakhir yaitu membuang jasad Syafriansah dan membakar sebagian barang bukti tidak dilakukan aparat Satuan Reskrim di Desa Sulampi, Kecamatan Suro, tapi dilakukan di halaman tepat pintu masuk Polres Aceh Singkil. Hal ini dilakukan untuk menghindari amuk massa terhadap tersangka.

Sebelum Rekonstruksi

Sebelum memulai rekonstruksi pembunuhan sopir travel, Kepolisian Polres Aceh Singkil melakukan apel pasukan, sekaligus pengarahan. 

Pihak kejaksaan, penasehat hukum dan dua orang polisi militer juga dilibatkan dalam proses reka ulang guna melengkapi berkas perkara dan untuk menyesuaikan keterangan tersangka dalam Berita Acara Pemeriksaan(BAP).

Selanjutnya pasukan bergerak dari halaman Polres menuju tempat kejadian perkara (TKP), melakukan rekonstruksi di beberapa titik lokasi dengan mengendarai bus dan truk. Tagar mendapat kesempatan untuk melakukan repostase bersama rombongan ini..

Di lokasi perdana rekonstruksi pada pagi menjelang siang, orang-orang ramai menunggu, sementara tersangka peran utama belum muncul.

Selang setengah jam sekitar pukul 10.30 WIB, tersangka HN muncul bersama kawalan anggota kepolisian satuan Sabhara bersenjata lengkap laras panjang.

Hingga rekonstruksi berakhir, mendung masih menggelayuti wajah-wajah keluarga korban, emosi campur aduk, antara sedih dan amarah. 

Mereka menanti keadilan, berharap pembunuh berdarah dingin itu diganjar hukuman setimpal.

Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil AKP Fauzi kepada Tagar, usai rekonstruksi mengatakan tersangka HN dijerat pasal pembunuhan berencana. Karena HN dua hari sebelum melakukan aksi, sudah menyusun siasat. HN diduga melanggar paasal 340 KUHP dengan ancaman kurungan minimal 15 tahun penjara dan maksimal seumur hidup. []

Baca juga:

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.