Banyuwangi - Sebanyak empat dari 150 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina, gagal dipulangkan melalui Bandara Banyuwangi, Jawa Timur. Tiga orang dokumennya tidak lengkap, dan satu lagi tidak mau diterbangkan ke negara asalnya.
“Benar sampai hari ini satu orang TKA asal Cina masih berada di bandara dan tidak mau dipulangkan ke negara asalnya. Sedangkan tiga lainnya tidak bisa berangkat dan masih ada di Jember, karena terkendala dokumen yang belum lengkap,” ujar General Manager Bandara Banyuwangi, Heru Karyadi, Selasa, 26 Mei 2020.
Heru mengatakan, seorang TKA yang tidak mau diberangkatkan sudah memiliki dokumen yang lengkap. Namun, dia tidak mau pulang ke negara asal karena menuntut sisa gajinya dibayarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja, dalam hal ini PT Sinoma Enginering, Jember.
“Dia meminta Kedutaan Besar Cina di Indonesia untuk dihadirkan. Kami belum jelas kenapa meminta dihadirkan Kedutaan Besar Cina, tapi yang saya dengar dia menuntut sisa gaji dibayar oleh pihak perusahan,” kata Heru.
Proses pemulangan ratusan TKA asal Cina ini cukup ketat
Otoritas Bandara Banyuwangi, dikawal personel TNI dan Polri telah berkoordinasi dengan Imigrasi Jember terkait TKA yang tidak mau dipulangkan tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Jember. Kabarnya hari ini pihak perusahan juga akan menjemput untuk dibawa kembali ke perusahaan,” ujar Heru.
Heru menambahkan, pemulangan ratusan TKA asal Cina telah melalui prosedur ketat dan melibatkan semua unsur terkait di Bandara Banyuwangi guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
“Proses pemulangan ratusan TKA asal Cina ini cukup ketat. Semua TKA harus mempunyai surat keterangan bebas Covid-19 dengan cara rapid test. Dan alhamdulillah dari 150 TKA, 146 memenuhi syarat kelengkapan dokumen. Sedangkan tiga orang tidak bisa diberangkatkan karena hasil rapid test belum keluar, dan satu orang tidak mau dipulangkan," jelas Heru.
Ratusan TKA asal Cina yang bekerja di PT Sinoma Engineering, Jember, itu dipulangkan ke negaranya melalui Bandara Banyuwangi pada Senin, 25 Mei 2020.
Diterbangkan menggunakan pesawat carteran milik Batik Air, dengan rute Banyuwangi-Jakarta menuju Guangzhou, Cina. Pemulangan diawasi ketat oleh otoritas bandara, TNI dan Polri, sesuai protokol Covid-19. []