Lhokseumawe – Diperkirakan mencapai ratusan kilogram ikan kerapu mati mendadak di kawasan keramba Sungai Cunda, kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh penyebabnya masih belum diketahui dan masih dilakukan penelitian.
Imran merupakan salah seorang petani di kawasan itu mengatakan, akibat matinya ikan secara mendadak tersebut menyebabkan sejumlah petani mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta.
“Akibat gagal panen ini telah menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta, namun apa yang mau hendak dibilang memang sudah menjadi resiko. Semoga saja penyebabnya bisa diketahui,” ujar Imran, Rabu, 8 Januari 2020.
Imran menambahkan, matinya ikan itu juga telah dilaporkan kepada Kelautan dan Perikanan Kota Lhokseumawe, bahkan seluruh keramba yang ada di kawasan tersebut semuanya mengalami gagal panen.
Mulai dari benih sampai ikan siap panen semuanya mati secara tiba-tiba, hal itu baru pertama kali terjadi, sebelumnya kondisi di keramba normal saja dan ikan selamat sampai musim panen tiba.
Akibat gagal panen ini telah menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta.
Sementara itu, Analis Balai Pengembangan Budidaya Air Ujung Bate, Banda Aceh, Khairul Razi mengatakan, dirinya masih belum mengetahui penyebab matinya ikan secara mendadak, namun sampel air di seluruh keramba sudah diambil.
Pihaknya datang ke Lhokseumawe memang khusus untuk mengambil air sampel air tersebut dan melakukan penelitian, karena atas permintaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lhokseumawe.
“Sampel airnya sudah kita ambil dalam rentang waktu satu jam sekali, nantinya akan kita lakukan penelitian zat apa yang terkandung di dalamnya. Hasil pemeriksaannya membutuhkan waktu selama tiga hari dan akan diberikan kepada dinas,” katanya.[]
Baca juga:
- Pasar Permanen di Abdya Aceh Terbengkalai
- Pria yang Hamili Anak Tiri di Aceh Divonis 20 Tahun
- BMKG: Wilayah Aceh Mulai Terpantau Titik Panas