Rapid Test 11 Warga Kulon Progo Mudik dari Jatim

11 warga Kulon Progo mudik dari Timur. Hasilnya, satu orang positif Covid-19.
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Pixabay/thiagolazarino)

Kulon Progo - Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta bertambah menjadi tiga kasus. Warga yang positif Corona ini berasal dari Kapanewon Lendah, yang merupakan satu dari 11 orang pemudik dari wilayah Magetan, Jawa Timur.

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayu Jati mengatakan, terhadap 11 orang tersebut sudah dilakukan rapid test. Hasilnya ditemukan dua reaktif dan kini sudah dirujuk ke RSUD Wates.

"Dua hasil reaktif tersebut yaitu satu hasil swab positif. Satu lainnya dari Sentolo dengan status Pasien Dalam Pengawasan masih menunggu hasil swab," ujar Baning dalam rilis Gugus Tugas Covid-19 Kulon Progo, Jumat 1 Mei 2020.

Sementara pada sembilan orang lainnya, hasil rapid test pertama menunjukkan hasil non reaktif. Mereka akan dilakukan tes cepat kedua pada 10 hari kemudian. Mereka tersebar di Kapanewon Kalibawang satu orang, Lendah dua orang, Wates dua orang, Temon satu orang, Pengasih satu orang, Galur satu orang, Sentolo satu orang. Saat ini kesembilan orang tersebut sudah diisolasi mandiri di rumah masing-masing.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kulon Progo juga melakukan tracing kepada enam jamaah itjima Gowa dari Kulon Progo. Mereka telah diperiksa rapid test dengan hasil tiga reaktif. Ketiganya berasal dari Kapanewon Kalibawang, Sentolo dan Kokap dan kini sudah dirujuk ke RSUD Wates "Mereka berstatus PDP dan sudah dilakukan tes swab. Masih menunggu hasilnya keluar," ungkap Baning.

Dua hasil reaktif tersebut yaitu satu hasil swab positif. Satu lainnya dari Sentolo dengan status Pasien Dalam Pengawasan masih menunggu hasil swab.

Sementara untuk rapid test pertama pada tiga orang lainnya yang berasal dari Kalibawang dua orang dan Sentolo satu orang, hasilnya menunjukkan hasil non reaktif. 

Rencananya pada 10 hari mendatang, akan dilakukan rapid test kedua. Ketiganya saat ini juga sudah diisolasi secara mandiri di rumah masing-masing.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulonprogo ini menuturkan, tindak lanjut atas adanya kasus positif baru yaitu melakukan pemantauan ketat terhadap pelaksanaan isolasi rumah. Selain itu juga dilakukan penyelidikan epidemiologi atau tracking terhadap kegiatan pasien dalam 14 hari terakhir.

"Mulai sabtu 2 Mei 2020, dilakukan rapid test kepada yang kontak erat. Masyarakat yang kontak erat dan belum didatangi petugas puskesmas, diminta melapor untuk dikaji apakah termasuk kontak erat atau bukan," jelas Baning.

Atas Kondisi ini, masyarakat kembali diingatkan agar mengikuti anjuran pemerintah. Antara lain tetap di rumah, hindari kerumunan, selalu jaga jarak baik di rumah maupun di luar rumah.

Selain itu, selalu memakai masker bila bertemu orang lain, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan gizi seimbang, istirahat dan olahraga yang cukup.

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo Sutedjo meminta kepada seluruh warganya yang ada dan tinggal di perantauan agar tidak mudik saat Lebaran nanti dan tetap di lokasi masing-masing. “Masyarakat Kulon Progo di perantauan untuk sementara waktu tidak mudik dulu karena situasi dan kondisi sedang tidak memungkinkan,” ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Catatan PAN soal Penanganan Covid-19 di Yogyakarta
DPW PAN menilai Pemda DIY dalam menangani pandemi dan dampak Covid-19 di Yogyakarta masih amburadul.
Update Sebaran Covid-19 Tiap Kecamatan di Bantul
Data pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta per 2 Mei 2020 pukul 16.30 WIB sebanyak 17 orang.
Yogyakarta Luncurkan Buku Saku Panduan Covid-19
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY meluncurkan buku saku Covid-19 yang akan disebarluaskan ke desa/kelurahan.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan