Pusat Kuliner di Semarang ini Dihuni Pocong dan Macan

Di kota Semarang terdapat pusat kuliner dan jajanan yang diresmikan belum ada satu tahun ini rupanya menyimpan cerita mistis.
Warung Kepala Manyung milik Darmi, tutup setelah ketakutan karena ada beberapa kali kejadian mistis.(Foto: Tagar/Arif Purniawan

Semarang – Di Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, terdapat pusat kuliner dan jajanan, di level pedesaan. Sentra jajanan yang diresmikan belum ada satu tahun ini rupanya menyimpan cerita mistis. Sebelum dibangun pusat kuliner, kawasan tersebut adalah semak belukar di  lahan kosong yang tidak terpakai.

Pemerintah Kota Semarang kemudian memberdayakan lahan kosong tersebut sebagai pusat kuliner. Awalnya banyak pedagang, tapi lama kelamaan sepi. Penyebabnya, karena minim pembeli yang datang ke kawasan tersebut. maklum, sebagai tempat jujugan untuk pencinta kuliner yang masih baru, belum banyak masyarakat yang mengenal lokasi tersebut.

Biasanya, yang datang hanya rombongan masyarakat bermobil, yang kebetulan melintas ke arah Ungaran dan Boja ke arah Semarang atau sebaliknya. Atau, warga setempat yang ingin membeli pecel atau siomai, yang datang silih berganti.

Kembali ke soal cerita mistis tadi. Beberapa waktu lalu, ada pemuda-pemudi yang kesurupan di tempat tersebut. Beberapa pemuda tersebut awalnya nongkrong sambil minum-minuman keras, di depan mushola yang berada di pusat kuliner tersebut. Tiba-tiba, ada yang kesurupan “macan” dan “ular”.

Yang kesurupan macan, mengaum-ngaum. Sementara, yang kerasukan diduga jin ular tersebut, mendesis-desis. Keduanya seolah mau berkelahi, yang satu akan mencakar dan satunya berniat menggigit. Sontak saja, malam itu jadi geger. Beberapa remaja yang sedang ngobrol santai di sekitarnya, pada berlarian minta tolong.

Diceritakan salah satu pedagang, Sarminah, 48, dua remaja tersebut sebelum kerasukan tertawa-tawa lepas, akibat mengonsumsi minuman keras. Kemudian, ada salah satu rekannya, yang bisa mengobati, karena pernah bermain jarak kepang.

“Kedua temannya tadi setelah bisa dinetralisir, kemudian diajak pulang. Mungkin penunggu mushola tidak senang dengan ulah pemuda tadi yang minum-minuman keras di depan mushola,” ucapnya.

“Saya setiap malam tidur di mushola itu, dan juga sering ke bolak-balik ke toilet di dekat mushola, tapi tidak ada yang mengganggu. Kios saya buka sampai puku 22.00 WIB, jadi tidak sempat pulang ke rumah,” kata warga Cepoko RT  07 RW 1 tersebut.

Sarminah mengatakan, pemuda-pemudi yang minum-minuman keras tersebut biasanya membeli makanan untuk surungan, di warung Darmi, yang dekat dengan mushola tersebut. Awalnya Darmi hanya menjual kepala manyung dan belut, tapi lama-lama, ada yang minta minuman keras dan akhirnya dibelikan ke tempat lain.

Puncaknya adalah ketika salah satu pembeli di warung Darmi tersebut tak sengaja ketika duduk-duduk lesehan bersama dengan teman-temannya mendapati pocong yang berdiri di bawah pohon jati. Pohon itu ada di belakang warung. Karena beberapa kali mengalami hal ganjil, Darmi akhirnya menutup warung tersebut.

 Baca juga:“Sekarang sudah tidak jualan lagi, karena pada ketakutan. Di sini memang angker, saya sendiri pernah, waktu tiduran leher saya seperti dicekik genderuwo tinggi besar, tapi saya baca ayat kursi dan mahluk halus itu melepaskan cengkeramannya,” beber ibu empat anak ini. []

Baca juga:

Berita terkait
5 Kuliner Khas Kota Kelahiran Ainun Habibie di Semarang
Lima makanan khas kota kelahiran Ainun Habibie di Semarang, salah satunya tahu petis yang memiliki cita rasa yang nikmat.
Kakak Adik Ganteng di DPRD Semarang
Kakak beradik terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Semarang periode 2019-2024. Mereka adalah Febri Marmo dan Juan Rama, putra Soemarmo HS.
Rumah Warga Semarang Diteror Tembakan
Rumah milik warga Srinindito Baru, Ngemplak Simongan, Semarang diteror dengan tembakan senjata api oleh orang tak di kenal.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)