TAGAR.id, Jakarta - Gangguan postur tubuh sebenarnya dapat dialami oleh siapapun yang terlalu banyak duduk ataupun bekerja di depan komputer, terlebih selama masa pandemi ini banyak yang harus kerja dari rumah akibatnya, terlalu banyak duduk yang tidak benar membuat beberapa orang mengalami gangguan postur tubuh.
Dokter Adrian Setiaji mengungkapkan, ada dua jenis gangguan postur tubuh yang banyak ditemukan pada orang-orang yang sering duduk, yaitu forward head posture (FHP) yang merupakan gangguan postur tubuh pada leher yang cenderung maju ke depan, dan crowded shoulders yaitu bahu yang maju ke depan sehingga membuat seseorang terlihat bungkuk.
Adrian menjelaskan, gangguan postur tubuh ini dapat dialami seseorang apabila secara tidak sadar duduk bungkuk ataupun melorot dengan tidak semestinya.
"Kalau pada konteks ini kan kita bicara tentang kebiasaan banyak bekerja bungkuk, penyebabnya ya kebiasaan itu sendiri. Sebetulnya struktur tulang kita itu baik-baik aja, tapi karena kita kebiasaan bungkuk jadi lama-lama tubuh udah kebiasa nih bungkuk terus dan terutama yang bermasalah biasanya itu otot kita," ujarnya.
Menurut Adrian, kesalahan postur itu hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu terlalu kaku ataupun terlalu lemah. Misalnya, saat seseorang bungkuk ke depan, otot daerah dada biasanya akan lebih kaku.
"Nah, sebaliknya bagian punggung atas itu cenderung yang lemah. Makanya biasanya juga penting kalau benerin postur kayak busungin dada. Itu tujuannya juga untuk ngeset sama nguatin," ungkapnya.
Tips memperbaiki postur tubuh
Pertama, pastikan posisi duduk yang ergonomis, yaitu duduk dengan badan yang tegap, dan tidak melorot. Jadi, sebisa mungkin pastikan kursi yang digunakan juga pas untuk menopang badan dari punggung hingga tulang belakang kita.
Selain itu, pastikan posisi tangan membantuk sudut 90 derajat, juga jangan mengetik dalam posisi yang terlalu tinggi pada punggung tangan.
Kedua, 30 minutes rules. Setiap 30 menit sekali ketika sedang kerja dalam posisi duduk, usahakan untuk jalan-jalan rileks atau melakukan peregangan (stretching) untuk menghindari aktivitas dalam satu posisi yang sama. "Tujuannya 30 menit sekali itu paling enggak kita jalan-jalan supaya otot-otot kita yang kaku-kaku itu aliran darahnya juga jalan lagi, juga gak gampang kaku," jelas Adrian.
Terakhir, peregangan. dr.Adrian menyarankan, peregangan minimal dua kali sehari, pagi setelah bangun tidur, dan malam sebelum tidur. Namun, bagi kamu yang ingin menambah jadwal peregangan juga dapat melakukannya pada sore hari setelah selesai bekerja. Tujuannya untuk mengembalikan otot pada posisi yang benar agar lebih sehat dan terhindar dari masalah postur tubuh. []
(Raffly Azmi)
Baca Juga :
- 5 Jenis Olahraga yang Dapat Meninggikan Badan
- Daftar 37 Cabang dan 56 Dusiplin Olahraga dalam PON XX Papua
- 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga dan Diet
- 5 Faktor Selain Genetik yang Berpengaruh Pada Tinggi Badan