Proyek Kudus City Walk Tak Ganggu Event Dhandhangan

Pembangunan Kudus City Walk di Jalan Sunan Kudus dilakukan setelah Dhandhangan. Sehingga proyek tidak akan ganggu tradisi menyambut Ramadan.
Pelaksana Tugas Bupati Kudus M Hartopo memastikan proyek Kudus City Walk tidak mengganggu tradisi penanda dimulainya puasa dan menyambut Ramadan, Dhandhangan. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus memastikan proyek pedestrian ramah difabel di Jalan Sunan Kudus yang diberi nama Kudus City Walk tidak akan mempengaruhi tradisi warga menyambut bulan Ramadan. Sebab pembangunannya baru dilaksanakan usai event Dhandhangan

"Kami pastikan tidak ada yang berubah dalam pelaksanaan event Dhandhangan tahun ini," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M Hartopo usai rapat koordinasi pembangunan Kudus City Walk di Commad Center, Senin, 9 Maret 2020.

Pembangunan kami lakukan setelah Dhandhangan, biar tidak mengganggu.

Hartopo menuturkan keyakinannnya itu didasari perkiraan proses lelang proyek yang baru bisa diselesaikan di bulan Maret ini. Dengan demikian, pelaksanaan pembangunan fisiknya diproyeksikan mulai akhir bulan April atau tepat setelah gelaran event Dhandhangan.

"Pembangunan kami lakukan setelah Dhandhangan, biar tidak mengganggu," ujarnya.

Proyek Kudus City Walk dianggarkan APBD tahun 2020 dengan dana sebesar Rp 16,43 miliar. Pembangunan spot baru area jalan kaki dan wisata kuliner itu akan menyasar dua lajur Jalan Sunan Kudus. Lajur selatan bakal digunakan sebagai kantong parkir, sedangkan lajur utara akan lebih banyak diisi ragam kuliner dari pedagang kuliner Kudus. 

"Nanti pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus akan kami relokasi ke Kudus City Walk. Sehingga kawasan tersebut akan bersih dari PKL," tuturnya.

Layaknya pedestrian di kota-kota besar, Kudus City Walk nantinya akan menjadi tempat nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Dilengkapi dengan berbagai ornamen yang menjadi simbol budaya khas Kudus, area itu menjanjikan spot-spot foto yang instagramable.

Ditambah dengan keberadaan pedagang kuliner yang berjajar di sepanjang pada malam hari layaknya suasana Malioboro di Yogyakarta, Hartopo optimis Kudus City Walk akan menjadi magnet wisata kekinian di Kudus.

"Semuanya nantinya bisa berwisata di sana. Termasuk kaum difabel juga. Karena rancanangan bangunannya kami pastikan ramah difabel," ucap Hartopo.[]

Baca juga: 

Berita terkait
Minim Anggaran, Jalan Kudus-Pati Hanya Tambal Sulam
BPJN wilayah 7 mengaku anggaran untuk perawatan jalan Kudus-Rembang hanya Rp 8 miliar untuk 118 km dalam kurun waktu satu tahun.
Penyebab PKL Taman Menara Kudus Sepi Pengunjung
PKL Taman Menara Kudus mengeluhkan sepinya pembeli. Perubahan jalur wisata dituding menjadi penyebab.
Warga Kudus Malas Ikut Sensus Penduduk Online BPS
Partisipasi warga Kudus mengisi sensus penduduk online dari BPS jeblok. Apa yang memicu warga malas?