Jakarta - Bupati dr Faida resmi dimakzulkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Jawa Timur melalui rapat paripurna disetujui seluruh anggota legislatif dari tujuh fraksi yang berjumlah 45 orang, Rabu, 22 Juli 2020.
DPRD menyepakati usulan pengajuan Hak Menyatakan Pendapat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memecat Faida dari jabatannya. DPRD menilai Faida telah melanggar sumpah jabatan sehingga layak diberhentikan.
Alasan ini tidak masuk akal, karena saat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) pada awal Juni lalu, dia juga hadir di gedung yang sama.
Dalam paripurna tersebut, Faida sebenarnya juga diundang, namun menolak hadir. Bupati beralasan, gedung DPRD berada di Kecamatan Sumbersari yang menurut Faida masuk dalam kawasan zona merah penyebaran Covid-19.
“Alasan ini tidak masuk akal, karena saat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) pada awal Juni lalu, dia juga hadir di gedung yang sama, dalam kondisi penyebaran Covid-19 yang juga sama,” ujar Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Rabu, 22 Juli 2020.
Profil dr Faida
Faida lahir di Malang, Jawa Timur, 19 September 1968. Ia merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara dari pasangan dr. Musytahar Umar Thalib (meninggal 30 November 2009) dan Widad Thalib. Kakaknya dr. Asyhar (meninggal Desember 2009) merupakan direktur RS Al-Huda yang menjabat sebelum Faida.
Kakaknya yang lain Mustafida tinggal di Surabaya. Sedangkan adiknya, Mumtaz meninggal dalam kecelakaan menjelang diwisuda sebagai dokter muda di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Ia menjabat bupati Jember pada periode 2016-2021. Faida menjadi bupati perempuan pertama dalam sejarah Kabupaten Jember. Ia dilantik pada 17 Februari 2016 menggantikan MZA Djalal yang mengemban jabatan hingga 2015.
Faida menempuh pendidikannya di MI Nurul Huda Krikilan, Glenmore, Banyuwangi lalu pindah ke sebuah SD Negeri di Kalibaru dan lulus pada tahun 1981. Ia kemudian melanjutkan ke SMP Kalibaru dan SMA Negeri 1 Jember (lulus 1987).
Ia juga sempat mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada tahun 1984. Selanjutnya Faida kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus pada 1994. Ia meneruskan ke Pascasarjana UGM dan memperoleh gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) pada tahun 1998.
Suami Faida adalah drg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR yang berprofesi sebagai dokter gigi dan juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Dari perkawinan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yakni Abdul Malik Akmal dan Abdurrahman Akhtar.
Faida memulai kariernya di dunia kesehatan sebagai staf bidang pelayanan medis di rumah sakit Al-Huda, Genteng, Banyuwangi yang merupakan milik ayahnya sendiri. Pada 1996 hingga 1998, ia kemudian menjabat menjadi wakil kepala bidang pelayanan medis.
Kemudian, ia menjadi Kepala Bidang Farmasi RS Al-Huda pada tahun 1998 hingga 1999. Tidak lama kemudian ia ditugaskan sebagai kepala Puskesmas Tulungrejo, Glenmore pada 2001. Namun pada 2004 ia memutuskan untuk kembali lagi ke RS Al-Huda sebagai direktur medis hingga tahun 2009 dan naik menjadi Chief Executive Officer (CEO) hingga saat ini.
Selain itu ia juga menjabat sebagai direktur utama di RS. Bina Sehat Jember dan mengepalai Bina Sehat Training Center, sebuah lembaga pendidikan perawat khusus untuk dikirim ke luar negeri. Faida sempat menulis sebuah buku yang berjudul Bukan Perawat Biasa.
Menjadi Bupati
Pada pilkada 2015, Faida bersama Abdul Muqit Arief maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Jember diusung Partai NasDem, PDIP dan PAN. Mereka bersaing mnelawan pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto.
Pasangan Faida-Abdul Muqit berhasil menang dengan memperoleh suara sebesar 525.519 suara (53,76 persen). Sementara rivalnya hanya mendapat perolehan 452.085 suara atau sebesar 46,24 persen.
Faida dan Abdul Muqit dilantik oleh Gubernur Soekarwo bersama 17 bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota di Jawa Timur lainnya, pada Rabu, 17 Februari 2016 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya sebagai bupati pertama wanita dalam sejarah Kabupaten Jember.
Pendidikan
- MI Nurul Huda Krikilan, Glenmore, Banyuwangi
- SD Negeri di Kalibaru 1981
- SMP Kalibaru
- SMA Negeri 1 Jember lulus 1987
- Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada tahun 1984
- S1 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 1994
- S2 Pascasarjana UGM
Keluarga
- drg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR (suami)
- Hubungandr. Musytahar Umar Thalib (ayah)
- Widad Thalib (ibu)
- Abdul Malik Akmal (anak)
- Abdurrahman Akhtar (anak)
Penghargaan
- Juara I PERSI Award Kategori HRD Project (RS Bina Sehat-BSTC) tahun 2010
- 100 Indonesia Most Powerful Business Women versi Majalah SWA 2011
- The Best Innovative and Creative Women Indonesia Creativity Award 2012
- Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Bina Sehat Jember) 2012
- Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Al-Huda) 2012
- The Best Professional by Loyalty Performance of the Year 2012
- Anugerah Perempuan Indonesia Kategori RS Swasta 2013
- PengaMian dan Kepedulian Dalam Rangka Mengangkat Derajat Kaum Wanita di Bidang Sosial dan Kesehatan Melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan Bagi Kaum Dhuafa 2014
- Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI tahun 2014. []
Baca juga: