Produsen Berusaha Pulihkan Kembali Kegemaran Warga Amerika Serikat Terhadap Permen Karet

Perubahan baru terjadi pada akhir tahun 2022, setelah pandemi secara berangsur dinyatakan mulai mereda
Paket permen karet Wrigley\'s Extra di sebuah toko di New York City, AS, 28 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Shannon Stapleton)

TAGAR.id – Jumlah unit permen karet yang terjual di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 turun hampir sepertiganya, atau tepatnya pada awal masa pandemi COVID-19. Fenomena serupa juga terjadi di berbagai penjuru dunia, sewaktu masker dinyatakan wajib dikenakan di tempat-tempat umum, dan penyegar nafas seakan tidak diperlukan lagi.

Perubahan baru terjadi pada akhir tahun 2022, setelah pandemi secara berangsur dinyatakan mulai mereda. Penjualan permen karet di seluruh dunia naik lima persen tahun lalu menjadi lebih dari 16 miliar dolar AS. Ini menurut peneliti pasar Euromonitor. Namun, itu masih 10 persen di bawah angka penjualan tahun 2018.

Melesunya pasar permen karet membuat beberapa produsen, seperti Mondelez, meninggalkan pasar permen karet AS sama sekali.

Alyona FedorchenkoAlyona Fedorchenko, wakil presiden perusahaan permen karet dan permen global di divisi Mars Snacking, di toko karyawan perusahaan tersebut di Chicago, AS, Selasa, 23 Januari 2024. (Foto: voaindonesia.com/AP/Charles Rex Arbogast)

Namun, Mars, produsen permen karet bermerek Wrigley yang berusia 133 tahun, mempunyai rencana lain. Mereka mencoba memposisikan ulang permen karet sebagai pereda stres, bukan sekadar penyegar napas.

Mars mengatakan penelitiannya menunjukkan separuh konsumen permen karet memilih untuk mengunyah untuk menghilangkan stres atau membantu fokus mereka.

Alyona Fedorchenko, wakil ketua bidang permen karet dan permen global di divisi makanan ringan Mars mengatakan, “Data menunjukkan kepada kami bahwa 85 persen konsumen mencari cara untuk menghilangkan stres mereka. Kami terus-menerus mencari apa yang diinginkan konsumen. Lalu kami membawanya ke laboratorium kami dan meminta para ilmuwan kami untuk mencari jawabannya.”

Fedorchenko mengatakan permen karet masih memiliki pasar yang menjanjikan. “Pembelian permen karet biasanya bersifat impulsif. Sekitar 66 persen pembelian permen karet terjadi saat konsumen melihat permen karet, baik di toko maupun online," sebutnya.

Permen karet WrigleyPermen karet Wrigley\'s Big Red dijual di Scranton, Pennsylvania, AS, Jumat, 12 Januari 2024. (Foto: voaindonesia.com/AP/Ted Shaffrey)

Mintel, produsen besar permen lainnya di AS, juga tidak berniat meninggalkan bisnis permen karet. Lynn Dornblaser, direktur inovasi Mintel, mengatakan perusahaannya terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan konsumen.

“Yang paling berpotensi membeli permen karet adalah orang-orang muda. Yang mereka cari adalah permen yang bisa memberi mereka perasaan senang, rasa, petualangan, dan kemasan yang keren. Mereka yang tergolong tua umumnya membeli permen karet untuk mencari manfaat kesehatan. Permen karet tidak akan menyelesaikan masalah. Permen karet tidak akan memberi Anda tambahan vitamin yang signifikan atau hal-hal lain semacam itu. Namun kegiatan mengunyah permen karet bisa membantu meredakan stres, dan mengubah suasana hati,” sebutnya.

Menurut Dornblaser, tuntutan terhadap permen karet zaman sekarang sangat berbeda dengan yang ada di masa lalu.

“Kami melihat selama lima tahun terakhir ini konsumen semakin mengkhawatirkan kandungan gula dalam permen karet. Mereka juga mempedulikan apakah permen karet ini diberi pemanis buatan atau mengandung kadar gula tinggi," kata Dornblaser. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Efektif Vape Nikotin atau Permen Karet untuk Berhenti Merokok?
Tinjauan penelitian terbaru mengungkapkan vape (rokok elektrik) atau mengunyah permen karet lebih efektif berhenti merokok.