Menkeu AS Janet Yellen Sebut G7 Masih Cari Cara Manfaatkan Aset Rusia yang Dibekukan

Menkeu Yellen katakan AS dan para sekutunya akan terus jajaki alternatif untuk manfaatkan aset Rusia yang dibekukan senilai 300 miliar dolar AS
Menteri Keuangan AS Janet Yellen memberikan kesaksian di depan sidang Komite Jasa Keuangan DPR mengenai \'laporan tahunan Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan\' di Capitol Hill, 6 Februari 2024, di Washington. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengatakan AS dan para sekutunya akan terus menjajaki alternatif untuk memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan senilai 300 miliar dolar AS.

Hal tersebut mengemuka setelah perundingan sengit yang berlangsung selama berhari-hari di Pertemuan G20, Sao Paulo, Brasil, tidak menghasilkan kesepakatan untuk mendukung upaya perang Ukraina.

Yellen menyatakan kepada Kantor Berita Reuters dalam wawancara pada Kamis (29/2/2024) bahwa setiap tindakan yang diambil harus punya dasar hukum yang kuat. Hal inilah yang menjadi isu yang paling diperdebatkan dalam perundingan minggu ini selama pertemuan para menteri keuangan Kelompok 20 (G20) yang diselenggarakan di Brasil.

Yellen mengatakan dia menantang Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, untuk bersama-sama mengembangkan opsi yang diminta oleh para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) saat pertemuan puncak mereka pada Juni. Sebelumnya Le Maire secara terbuka menolak pandangannya bahwa ada dasar hukum untuk memanfaatkan aset tersebut.

Selama satu tahun terakhir, pejabat G7 berupaya keras untuk menentukan langkah terkait monetisasi aset Rusia untuk membantu Ukraina. Perdebatan tersebut menjadi topik diskusi publik selama pertemuan G20 minggu ini, yang menggambarkan perpecahan yang signifikan di antara sekutu G7.

Rusia mengancam akan melakukan pembalasan besar-besaran jika negara-negara Barat menyita aset-asetnya. Beberapa negara Eropa khawatir tindakan tersebut akan menjadi preseden berbahaya dan melemahkan kepercayaan terhadap mata uang Barat. Namun, Yellen menyebut peralihan besar-besaran dari mata uang tersebut "sangat tidak mungkin."

kapal pesiar oligarki rusia disita asKapal pesiar seharga 325 juta dolar AS milik oligarki Rusia yang disita oleh AS tiba San Diego Bay, California, AS, pada 27 Juni 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Gregory Bull)

Dalam wawancara tersebut, ia menyatakan bahwa meskipun sebagian masyarakat Eropa merasa ragu terhadap pengambilalihan aset, ada beberapa opsi lain yang ia anggap sebagai "pilihan menarik." Opsi tersebut antara lain menggunakan aset-aset Rusia sebagai jaminan pinjaman dan untuk menerbitkan pinjaman sindikasi,

“Ada masalah hukum yang rumit di sini. Kami sepakat bahwa apa pun yang kami lakukan harus memiliki alasan hukum internasional yang kuat, serta alasan domestik,” kata Yellen.

"Kami akan terus bekerja. Staf (Le Maire) bekerja sama dengan kami. Kami mendesak dia untuk membantu kami memberikan opsi, opsi yang dapat kami sampaikan kepada para pemimpin." (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika Serikat Izinkan Aset dan Uang Rusia yang Disita Diberikan ke Ukraina
Pengumuman itu disampaikan selama pertemuan antara Garland dan Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, di Washington DC, AS