Presiden Minta FKPPI Terdepan Hadang Berita Bohong dan Ujaran Kebencian

"Saya minta kepada FKPPI garda terdepan memberantas berita bohong, memberantas ujaran kebencian yang memecah belah rakyat yang bertentangan dengan Pancasila."
Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara pada Apel Kebangsaan yang dilaksanakan oleh FKPPI di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (9/12). (Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta, (Tagar 9/12/2017) - Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara pada Apel Kebangsaan Kader Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) di Lapangan Silang Monumen Nasional Jakarta, Sabtu (9/12).

Presiden Jokowi yang tiba di Lapangan Silang Monas sekitar pukul 07.30 WIB disambut Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo, Ketua Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo dan pengurus FKPPI lainnya.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo meminta FKPPI berada di garda terdepan dalam menghadang ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.

"Saya minta kepada FKPPI agar berada di garda terdepan untuk memberantas berita bohong yang menyesatkan rakyat, memberantas ujaran kebencian yang memecah belah rakyat, untuk menghadang ajaran lain yang bertentangan dengan Pancasila," kata Presiden Jokowi.

Presiden menyatakan hal itu saat menjadi inspektur upacara Apel Kebangsaan Kader Bela Negara FKPPI di Silang Monas Jakarta.

Hadir dalam kesempatan itu mantan Wapres Try Sutrisno, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimujono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Presiden Jokowi juga meminta keluarga besar FKPPI mendukung upaya pemerintah memberantas kemiskinan, membantu kelompok miskin meningkatkan kesejahteraan, memperkecil ketimpangan, merajut interaksi dan kerja sama antaranak bangsa di seluruh Nusantara.

"Saya merasa bangga bisa hadir di sini di tengah para pewaris pembela negara yang membuka jalan kemerdekaan yang mempertahankan NKRI," katanya.

Presiden menyebutkan Indonesia adalah negara besar, negara majemuk tapi tetap kokoh bersatu karena punya Pancasila. Pancasila adalah rumah bersama yang mempersatukan langkah bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Semua ini adalah hasil perjuangan tokoh pendiri bangsa, jajaran angkatan bersenjata RI, TNI, Polri, pemimpin dan perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Sebagai pewaris perjuangan bangsa, saya yakin FKPPI akan melanjutkan perjuangan pendahulu kita," katanya.

Sebelumnya perwakilan FKPPI menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. FKPPI meminta Jokowi menjadi inspektur upacara Apel Kebangsaan di Monas Jakarta.

"Kami mengadakan semacam show of force, Apel Kebangsaan yang meminta Bapak Jokowi menjadi irup dan beliau menyatakan keasediaannya," kata Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo usai bertemu Jokowi, Selasa (21/11) lalu.

Menurut dia, kehadiran Jokowi sangat penting untuk menyebarluaskan semangat kebangsaan. Apalagi, Pontjo merasa saat ini semangat kebangsaan dari masyarakat sedikit menurun.

Sementara itu Ketua Badan Bela Negara PP FKPPI Bambang Soesatyo menyatakan upacara tersebut dimaksudkan menggelorakan persatuan dan kesatuan bangsa. Sekaligus warning pada berbagai ancaman kebangsaan, termasuk radikalisme. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi