Polisi Kejar Pelaku Lain Pembunuhan di Jeneponto

Polres Jeneponto kini sedang memburu pelaku pembunuhan di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sul-Sel.
Korban penganiayaan di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.(Foto: Tagar/Ardiansyah)

Jeneponto - Setelah berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan di Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sul-Sel, yakni Sakarani dan Baha. Kini kepolisian Polres Jeneponto mencari pelaku lain.

"Dalam kasus ini ada empat orang pelaku ikut terlibat melakukan pembunuhan, dua diantaranya Sakarina dan Baha sudah mendekam ditahanan polres jeneponto. Dua pelaku lain, yakni B dan D masih dalam pengejaran,"kata Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Boby Rahman kepada Tagar Kamis 28 November 2019.

Dia mengatakan kedua terduga pelaku ini masih dalam penyidikan untuk mengetahui keberadaanya.

"Keduanya sedang bersembunyi menghindari kejaran polisi karena mereka sudah tidak berada dirumahnya masing-masing," ungkap Boby Rahman.

Dia menambahkan ke empat orang ini diketahui terlibat melakukan aksi pembunuhan berdasarkan keterangan saksi yang diperoleh.

Keduanya sedang bersembunyi menghindari kejaran polisi.

"Saksi memberikan keterangan bahwa keempatnya ikut terlibat melakukan pembunuhan,"bebernya

Diketahui  insiden pembunuhan ini terjadi pada tanggal 4 November 2019 lalu.

Seorang ayah dan anak bernama Ambo dan Daeng Nuntung di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang di Kampung Batu-Batua, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Akibat penganiayaan tersebut sang anak meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara sang ayah menderita luka berat dan kini di rawat di rumah sakit. Keduanya dianiaya terkait hewan ternak.

Warni, Saudara korban mengatakan kejadian bermula saat kakanya (Ambo) pergi mengambil kuda miliknya di gunung kampung Datara tempat dia memberi makan rumput hewan ternaknya.

"Saat itu, kakaknya melihat ada seseorang mengusir kudanya, dan dia menduga ingin mengambil,"kata Warni di rumah sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto, Selasa, 5 November 2019

Sang kakak yang melihat itu langsung menghubungi ibu, dan menyuruh Bapaknya menyusul ke tempat tersebut. "Bapak langsung ke tempat yang di maksud," ujarnya

"Namun tidak lama berselang terdengar kabar, Jika kakak dan bapak dianiaya puluhan orang di Desa Batu-Batua, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto,"bebernya

Warni panik, dan langsung menuju lokasi tersebut, sesampainya di lokasi, dia kaget karena melihat kakak sudah tewas dibawah rumah, tepatnya di dalam kolam air.

Setelah itu, dia kembali mencari bapak diatas rumah, dan ternyata masih hidup, namun penuh luka-luka.

Saat itu, dia langsung meminta tolong kepada keluarga yang lain mengangkat bapaknya untuk dibawah ke rumah sakit.

"Saya membawa bapak ke rumah sakit lanto Daeng Pasewang untuk mendapatkan pertolongan,"tutupnya

Dia dan keluarganya berharap agar Kepolisian Polres Jeneponto secepatnya menangkap pelaku pembunuhan terhadap kakaknya. []

Baca juga:

Berita terkait
Kepala Cabang PDAM Jeneponto Dijebloskan ke Lapas
Korupsi, mantan kepala cabang IKK PDAM Bonto Jai Jeneponto, Saleng, ke Lapas Kelas II Jeneponto untuk dilakukan penahanan.
Tiga Tersangka Kasus Korupsi di Jeneponto Ditahan
Tiga tersangka kasus korupsi uang makan dan minum pasien RSUD Jeneponto di giting ke lapas kelas II B Jeneponto
Pilkades Urung, Warga Jeneponto Segel Kantor Desa
Warga menyegel Kantor Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sul-Sel gara-gara bupati tidak kunjung menggelar pilkades.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.